Warga Minta Kejelasan Penutupan Jalan Kalimas

Warga Minta Kejelasan Penutupan Jalan Kalimas

MAGELANG UTARA - Warga yang tinggal di sekitar Jalan Kalimas, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara meminta kejelasan informasi terkait penutupan jalan tersebut. Hingga saat ini belum ada kepastian penutupan jalan  tersebut. Sejak adanya pelebaran di bahu Jalan Kalimas, arus lalu lintas selalu padat bahkan terkesan macet. Penutupan jalan sementara ini, sudah dimulai sejak 4 Juli hingga akhir Desember mendatang. Guntur (48), sebagai salah satu mandor pelebaran bahu jalan di Kalimas menjelaskan bahwa penutupan jalan yang dilakukan bersifat kondisional. Hal itu dikarenakan pengecoran yang dilakukan tidak memiliki jadwal yang pasti. Namun pihaknya tidak bisa memberikan informasi yang pasti terkait jadwal penutupan jalan ini.\"Karena ada pengecoran dengan mobil cor besar jadi tidak memungkinkan kendaraan lain bisa lewat, sehingga jalannya kami tutup sementara, untuk informasi penutupan jalan memang tidak pasti karena jadwal pengecoran kita juga kondisional,” jelas Guntur. Penutupan Jalan Kalimas yang sering digunakan jalur alternatif Magelang-Semarang itu dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali dalam seminggu. Penutupan tersebut bisa memakan waktu tiga hingga empat jam perharinya.“Kurang lebih 3-4 kali kita adakan penutupan jalan, ya paling tidak memakan waktu 3-4 jam an setiap pengecorannya, kecuali hari Minggu kita tidak adakan aktivitas apapun karena kalinya banjir untuk pengairan sawah para petani,” imbuhnya. Ketidakjelasan informasi penutupan jalan Kalimas membuat para pengguna jalan merasa resah dan kebingungan. Bahkan, tak jarang beberapa pengendara motor dan mobil nekad menerobos jalan yang telah ditutup. Salah seorang warga pengendara sepeda motor, Ananta Dewi (21) mengungkapkan bahwa dirinya tidak tahu menahu mengenai informasi penutupan jalan di Kalimas ini. Karena memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Bahkan dirinya juga pernah ikut menerobos jalan tersebut.“Saya sama sekali nggak tahu info pengalihan di jalan ini. Jadi kadang saya kebingungan harus memutar arah cari jalan alternatif, tapi pernah juga saya ikut menerobos karena memang banyak juga menerobos bahkan banyak mobil juga yang lewat,\" katanya. Wanita asal Macanan, Kecamatan Tegalrejo ini menyampaikan harapannya agar pelebaran jalan cepat selesai. Selain itu dia juga meminta agar pihak yang terlibat memberikan papan informasi yang proprosional, agar tak membikin warga bingung. Hal serupa diungkapkan Danti Ismu Pambadjeng (23), pengendara motor asal Tuguran ini mengaku cukup lelah jika harus memutar arah mencari jalan lain yang bisa dilewati. Pasalnya setiap jalan ditutup, kemacetan yang terjadi semakin panjang dan lalu lintas menjadi tidak teratur.\"Kemacetan yang terjadi membuat banyak debu bertebangan masuk ke mata juga, lelah harus menempuh jalur yang lain muter-muter dan lama nunggunya,” ucapnya. (wid/nur/dit)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: