Wisatawan Dilarang Melewati Garis Batas Candi Arjuna

Wisatawan Dilarang Melewati Garis Batas Candi Arjuna

MAGELANGEKSPRES.COM,DIENG – Meskipun obyek wisata di kawasan Dataran Tinggi Dieng belum mulai dibuka, namun pada Minggu (19/7) telah dilakukan simulasi penerapan protokol new normal untuk wisata kompleks Candi Arjuna Dieng Banjarnegara. Dijelaskan Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Aryadi Darwanto, dalam simulasi itu dijelaskan serta dipraktikan secara seksama untuk penerapan protokol baru untuk wisatawan yang masuk Candi Arjuna dengan tujuh (7) poin penting. “Ketentuan untuk protokol wisatawan di masa New Normal meliputi memakai masker, cuci tangan, cek suhu tubuh, menjaga jarak antar wisatawan, tidak boleh menyentuh alat atau handle scanner, tidak boleh memegang  atau menaiki candi atau melewati garis putih yang berada di sekitar candi, dan terakhir tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam kompleks Candi Arjuna,” ungkapnya saat mendampingi simulasi Minggu pagi (19/7). Baca juga Pendakian Uji Coba di Jalur Alang-alang Sewu, Kuota 250 Orang Dengan digelarnya simulasi tersebut maka sekaligus menjadi catatan bagi para petugas maupun masyarakat. Meskipun telah digelar simulasi, namun pembukaan destinasi wisata masih menunggu kepastian dari surat resmi pemerintah. Mengingat kawasan Dieng juga meliputi dua kabupaten baik Banjarnegara maupun Wonosobo. Sementara itu, menurut para pengelola homestay, para wisatawan dari berbagai daerah telah mulai mendatangi kawasan Dieng, meskipun belum ada aktifitas pariwisata. Menurut salah satu pengelola homestay di kawasan Pathak Banteng, Ainur Roziqin, beberapa homestay sudah mulai buka dan menerima reservasi meskipun baru beroperasi sekitar 50 persen. “Beberapa homestay memang sudah mulai buka, tapi yang saya kelola belum, karena memang dari pemilik juga belum mengizinkan. Kami juga masih melakukan pembersihan menyeluruh meskipun selama dua pekan terakhir sudah ada aktifitas kedatangan mobil-mobil pribadi maupun dari kleb motor,” kata Ainur. Salah satu layanan dasar yang dinilai sangat dibutuhkan saat ini adalah tempat makan yang menyediakan area yang sesuai dengan protokol new normal. Mengingat di kawasan Dieng, mayoritas rumah makan masih cukup berdesakan. Diperkirakan para pemilik homestay, ketika pendakian mulai dibuka secara penuh yakni untuk luar kawasan provinsi Jateng, maka keramaian akan mulai kembali seperti semula. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: