Workshop Daring, Kompetensi Guru SMK Muhammadiyah Kota Magelang Terus Diasah
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Meski Kota Magelang, Jawa Tengah sudah zona hijau, SMK Muhammadiyah setempat tetap melaksanakan persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring. Bentuknya Workshop Persiapan KBM Daring Menghadapi New Normal yang ditujukan kepada 40 guru, 29 Juni – 2 Juli, di Laboratorium Komputer Multimedia. Workshop terbagi dalam dua gelombang. “Apabila proses KBM masih jarak jauh, workshop ini sebagai persiapan agar proses KBM tetap berjalan lancar dan matang. Ini untuk meningkatkan kompetensi guru dalam KBM daring,” kata Kepala SMK Muhammadiyah Kota Magelang, Atiningsih,S.Pd, kemarin. Tetapi, lanjutnya, apabila proses belajar mengajar ada izin seperti biasa seperti sebelum ada pandemi covid-19, tatap muka, maka tetap diterapkan protokol kesehatan. Dan itu sudah dirapatkan dengan pihak Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang. “Baru saja saya rapat dengan PDM. KBM berjalan tatap muka atau tidaknya, nanti menunggu keputusan dari gugus tugas penanganan covid kota. Kalau tatap muka seperti biasa, tetap pakai protokol kesehatan. Kalau pun masih daring, kita juga sudah siap,” lanjutnya usai rapat di kantor PDM. Workshop tersebut diharapkan dapat menghasilkan RPP dengan KBM daring, video pembelajaran serta alat evaluasi online. Video pembelajaran dibuat interaktif sehingga tidak monoton. Mengingat, siswa lebih tertarik dengan media milenial dan mudah dipahami serta mudah diakses. Pada kegiatan tersebut menggunakan aplikasi powerpoint yang dikembangkan dengan aplikasi SOM (Screencash On Matic). Workshop digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. SMK menyeragamkan alat evaluasi online harian menggunakan produk Google yaitu Google Form dengan media pembelajarannya Google Classroom. Sedangkan alat evaluasi online untuk ujian menggunakan Moodle yang mana sejak 2018, SMK tersebut sudah menggunakan smartphone. “Alhamdullilah hari ini menambah ilmu sehingga lebih mantap dalam menghadapi KBM daring untuk tahun ajaran baru besok,” terang Dyah Marliana,S.Pd salah satu peserta workshop. Salah satu pemateri, seorang praktisi pendidikan dari Purworejo, Kandiawan,S.Pd,M.Pd mengaku sekolah tersebut telah melakukan gebrakan inovatif sebagai langkah menghadapi new normal. Proses pembelajaran direncanakan mulai 13 Juli mendatang. “Dengan IT guru lebih mudah mewujudkan tujuan KBM daring yang mana IT sering menjadi beban tersendiri bagi guru,” katanya. (rls/man)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: