Seorang Lansia Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan
BPBD. Polisi dan tim BPBD melakukan proses evakuasi terhadap seorang pria lanjut usia yang meninggal dunia di dalam kamar kos kosan prajuritan atas Wonosobo Timur.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)-Polisi dan tim BPBD -Magelangekspres.com
WONOSOBO- Seorang pria lanjut usia ditemukan tewas di kamar rumah kos-kosan Kampung Prajuritan Atas Kelurahan Wonosobo Timur kemarin. Diduga korban meninggal dunia lantaran penyakitnya kambuh dan tidak ada menolongnya.
Korban yang bernama Nur Djiwanto (62) warga Kampung Tembelang Kelurahan Rojoimo Kecamatan Wonosobo tersebut ditemukan meninggal setelah empat hari tak keluar rumah. Korban selama ini berprofesi sebagai tukang pijat keliling.
Menurutnya, peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 20.30 WIB. Bermula pada saat tetangga korban yang juga menjadi ketua RT merasa curiga, karena tercium bau busuk dari kamar korban serta sudah empat hari korban tidak kelihatan aktivitasnya dan tidak keluar rumah.
Kemudian ketua RT melaporkan kecurigaan tersebut kepada warga setempat dan juga pihak Polsek Wonosobo. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan bersama ke kamar kos korban tetangga korban dengan cara mendobrak pintu bagian belakang. Setelah berhasil masuk, betapa kagetnya ia melihat korban tergeletak di dalam kamar dalam kondisi sudah tidak bernyawa
“Ketika diperiksa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia bahkan diperkirakan sudah lebih dari empat hari," katanya.
Jasad korban selanjutnya dievakuasi oleh pihak kepolisian bersama dengan relawan BPBD ke RSUD Setjonegoro untuk dilakukan pemeriksaan. Sedangkan tim inafis dari polres bergerak melakukan pemeriksaan dan olah TKP.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD Setjonegoro Wonosobo dan hasil olah TKP dari tim Inafis Polres Wonosobo, tidak ditemukan tanda - tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban sebelumnya memang menderita penyakit menahun yang tidak kunjung sembuh.bSelanjutnya, korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.
"Keluarga korban menerima kejadian tersebut. Atas kesepakatan keluarga, mereka merasa keberatan untuk dilakukan autopsi dan selanjutnya korban diserahkan ke keluarga untuk di makamkan," pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com