Trayek di Wonosobo Masih Tumpang Tindih, Ada 4 Persoalan

Trayek di Wonosobo Masih Tumpang Tindih, Ada 4 Persoalan

TARUNA. Penyerahan kembali 16 taruna STTD dilakukan oleh Kepala Disperkimhub Kabupaten Wonosobo, Agus Susanto didampingi Sekretaris Disperkimhub Sulistiani dan Pembina PKL Wahyu Edy Wiyono.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)-Disperkimhub-Magelangekspres.com

WONOSOBO- Permasalah transportasi di Wonosobo perlu mendapatkan perhatian serius dari Disperkimhub. Dari hasil praktek kerja lapangan mahasiswa STTD terungkap bahwa ada empat persoalan. Diantaranya masalah angkutan, terminal, parkir dan keselamatan.

“Dari hasil praktek lapangan 16 taruna STTD, di Wonosobo, ada empat persoalan yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Yaitu, masalah angkutan, terminal, parkir dan keselamatan,” ungkap perwakilan Kampus STTD Guntoro Zain Maarif, saat menarik 16 taruna yang magang di Disperkimhub.

Penyerahan kembali 16 taruna STTD, dilakukan oleh Kepala Disperkimhub Kabupaten Wonosobo, Agus Susanto didampingi  Sekretaris Disperkimhub Sulistiani dan Pembina PKL Wahyu Edy Wiyono.

Menurutnya, empat pokok usulan akhir yang masih erat kaitannya dengan permasalahan transportasi di Wonosobo meliputi angkutan, terminal, parkir, dan keselamatan. Begitu juga angkutan, perlu dilakukan penataan jaringan trayek agar tidak tumpang tindih dengan trayek lainnya, penggabungan trayek-trayek dengan rute sama namun memiliki rute yang pendek dijadikan satu trayek utuh sehingga mampu meningkatkan minat pelanggan angkutan.

“Trayek yang sudah tidak beroperasi kemudian dilakukan analisis, akan dilakukan upaya atau usaha baik dari segi kinerja pelayanan, kinerja jaringan atau operator,” tuturnya.

Dijelaskan , cara agar demand angkutan kembali diminati masyarakat, melalui kinerja operator, peremajaan armada dan perbaikan manajemen dari koperasi. Ketika penerapannya berhasil bisa diterapkan ke trayek lainnya.

“Angkutan kurang diminati oleh masyarakat, perlu peremajaan dan perbaikan manajemen dari koperasi,” ucapnya.

Begitu juga terminal, perlu pemantapan lokasi dengan mempertimbangkan syarat-syarat, seperti letak terminal yang tak boleh melebihi panjang trayek dan kepemilikan juga harus dilakukan perhitungan secara matang. Hal sama juga untuk area parkir yang perlu pertimbangan lebar jalan.

“Soal parkir, dimana perlu studi lanjut terutama on street melalui pertimbangan lebar jalan, kelas jalan, fungsi jalan, dan sudut parkir,” terangnya.

Selain itu, keselamatan juga perlu dievaluasi secara geometrik terhadap ruas jalan serta manajemen kecepatan guna mengurangi tingkat kecelakaan.

“Tambahkan prasarana berupa rambu-rambu sebagai peringatan bagi pengendara,” pungkasnya.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com