KADIN - APHI Rintis Pengembangan Vanili di Kawasan Hutan Temanggung

TEMANGGUNG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) merintis pengembangan tanaman vanili di kawasan hutan, Selasa (5/7/2022).

Selain menambah pendapatan dari pengelolaan hutan, pengembangan vanili ini juga menjadikan ekosistem hutan menjadi lebih baik dan sehat.

Studi lapangannya sendiri dilaksanakan di lokasi budidaya tanaman vanili mikik PT Java Agro Spices Temangggung.

Selain mempelajari cara penanaman, perawatan, dan proses pemanenan, mereka juga mendalami ilmu pemasaran komoditas emas hijau tersebut agar nantinya pola pengembangan dan optimalisasi di berbagai kawasan hutan Indonesia dapat berjalan secara maksimal.

“Pengembangan tanaman vanili ini mampu menambah pendapatan lain di kawasan hutan selain kayu yang selama ini menjadi andalan. Hal ini tak lepas dari harga vanili dengan kualitas bagus yang menembus hingga jutaan rupiah per kilonya. Selain itu, pengembangan tanaman vanili juga menjadikan ekosistem hutan menjadi lebih sehat,” jelas Projek Manager Regenerative Forest Business Sub Hub (RFBSH) Kadin Indonesia, Rukmantara.

Sementara itu, Ketua Komite Humas dan Kerjasama APHI, Sugiyanto menambahkan, pengembangan vanili di kawasan hutan dapat tumbuh secara optimal di bawah naungan dengan pengelolaan tanah minimal hingga pengaturan ruang tumbuh untuj mengatur kebutuhan akan cahaya matahari.

“Terdapat 30 juta hektare kawasan hutan di Indonesia yang berpotensi untuk pengembangan vanili ke depannya. Kami dari temen-temen pengusaha hutan ya khususnya, belajar lapangan tentang praktek apa namanya hasil hutan selain kayu. Dan vanili ini kan menjadi salah satu opsi yang kira-kira akan menambah hasil dari pengelolaan hutan,” pungkasnya. (riz)

Sumber: