Memprihatinkan! Dari 3.000 Lebih Anak di Wonosobo, Hanya 276 yang Mau Bersekolah

Memprihatinkan! Dari 3.000 Lebih Anak di Wonosobo, Hanya 276 yang Mau Bersekolah

KICK OFF. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) melakukan kick off penanganan anak tidak sekolah melalui aksi 'Mayo Sekolah' di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo kemarin.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--

WONOSOBO- Angka tidak bersekolah di Kabupaten Wonosobo masih cukup tinggi. Upaya untuk mendorong anak untuk kembali bersekolah masih belum maksimal.

Bahkan dari data awal sebanyak 3.000 anak yang tidak sekolah, hanya 276 yang mendaftar. Itu pun, dominasinya bersekolah di program kesetaraan.

Hal tersebut terungkap saat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) melakukan kick off penanganan anak tidak sekolah melalui aksi 'Mayo Sekolah' di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo kemarin.

“Berdasarkan data yang ada di Kemendikbud RI, terdapat 3.587 ATS di Wonosobo. Setelah dilakukan validasi data ke lapangan, ditemukan ada 2.505 ATS. Berbekal data tersebut, kami bersama camat, kepala desa dan perangkat desa door to door ke rumah anak yang putus sekolah. Hasilnya ada sebanyak 694 yang berkeinginan untuk kembali sekolah,” ungkap Kadisdikpora Wonosobo, Tono Prihartono.

Menurutnya,  jumlah tersebut terdeteksi setelah masa pendaftaran selesai hanya ada 276 anak yang mendaftar di satuan pendidikan formal, PKBM dan SKB. Ratusan anak tersebut akan mendapatkan biaya pendidikan gratis dari Pemkab Wonosobo.

“ 42 anak siap kembali bersekolah di satuan pendidikan formal, dan 234 anak akan kembali bersekolah di pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),” terangnya.

Dijelaskan, Kabupaten Wonosobo memiliki tekad untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mengatasi persoalan kemiskinan. Persoalan di bidang pendidikan, terutama terkait dengan rata-rata lama sekolah yang baru pada angka 6,82 berkontribusi terhadap tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo.

"Salah satu subjek yang perlu diintervensi adalah anak tidak bersekolah atau ATS yang perlu didorong untuk kembali ke sekolah," ungkapnya.

Lebih lanjut, melalui visi mewujudkan Wonosobo yang Berdaya Saing, Maju dan Sejahtera, Pemkab Wonosobo berkomitmen untuk melakukan penanganan ATS melalui program 'Wonosobo Pintar' yang diwujudkan dengan aksi 'Mayo Sekolah' dengan fokus mengembalikan ATS ke sekolah.

"Selain pendidikan gratis selama sekolah, anak tersebut juga akan mendapatkan seragam dan perlengkapan sekolah gratis," bebernya.

 

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan, aksi Mayo Sekolah ini sebagai upaya bersama untuk membangkitkan kembali semangat anak-anak untuk mengenyam pendidikan.

Ia berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan angka partisipasi sekolah, yang akan berimplikasi pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo.

"Hal ini akan berdampak selaras dengan meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan tenaga kerja yang mampu mendukung pembangunan yang lebih baik," pungkasnya. (gus)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com