Ikan Endemis Serayu di Wonosobo Semakin Langka, Bukti DAS Sudah Rusak
PSHT. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat didampingi Dandim 0707 jajaran Forkopimcam Garung, serta pengurus dan anggota PSHT Wonosobo melepaskan ribuan bibit ikan.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--
WONOSOBO- Sejumlah ikan endemik Sungai Serayu semakin langka. Bahkan ada beberapa yang sudah tidak ditemukan. Hal tersebut menunjukkan daerah aliran sungai (DAS) Serayu dan sungai sungai kecil di Wonosobo dalam kondisi kritis.
“Dari penuturan para pemancing sungai endemik Serayu seperti ikan lempon, brek, nilem dan ikan uceng, semakin langka. Itu menunjukkan kualitas sungai serta daerah aliran sungai sudah sangat kritis,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat saat membuka acara penebaran ikan di Sungai Serayu Desa Sitiharjo Garung oleh DPC Persatuan Setia Hati Terate ( PSHT) Wonosobo, kemarin.
Hadir dalam acara tersebut Kodim 0707 Wonosobo, Forkompimcam Garung, pimpinan OPD, seluruh kades se-Kecamatan Garung serta ratusan anggota PSHT Wonosobo.
Menurutnya, ikan endemis Serayu bisa kembali bermunculan jika masyarakat berbuat baik kepada alam, seperti menanam pohon di kawasan hulu, tidak merusakan badan sungai, tidak merusak daerah aliran sungai, tidak membuang sampah ke sungai atau anak sungai, serta menerapkan pola pertanian ramah lingkungan.
“Ikan-ikan itu akan kembali bermunculan jika kita ramah lingkungan. Itu saja,” tandasnya.
Dijelaskan, Pemkab Wonosobo sedang berupaya keras untuk melakukan pemulihan terhadap sungai serayu melalui Gerakan Cinta Serayu. Salah satunya melakukan penanaman pohon di kawasan daerah aliran sungai, memastikan sampah tidak masuk ke sungai dan melakukan penebaran ikan endemis ke sungai.
“Jadi gerakan penebaran bibit ikan ke sungai oleh PSHT Wonosobo di Sungai Serayu, merupakan simbol dukungan untuk menjaga sungai dan ekosistem yang ada di dalamnya,” ujar Afif.
Pihaknya berharap, agar kegiatan tersebut tidak menjadi agenda seremonila belakang, maka seluruh pengurus dan anggota PSHT yang jumlahnya ribuan tersebut bisa memberikan contoh kepada masyarakat luas dalam menjaga lingkungan dari berbagai ancaman.
“Pengurus dan anggota PSHT harus memberi contoh tidak membuang sampah di sungai, memilah sampah, menjaga ikan sungai agar tidak diracun atau setrum dan masih banyak teladan lain dalam menjaga lingkungan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PSHT Wonosobo, Agus Muntohir mengatakan penebaran bibit ikan di Sungai Serayu sebagai bentuk kepedulian PSHT di Wonosobo dalam menjaga lingkungan, sekaligus bagian dari rangkaian acara seabad PSHT.
“Total ada 40 ribu bibit ikan terdiri dari ikan melem, ikan mas dan ikan nila yang akan di tebar di Sungai Serayu dan sungai sungai yang ada di 15 kecamatan di Wonosobo,” ucapnya.
Menurutnya, penebaran ikan memiliki nilai filosofis yang dalam, sebab watak ikan ketika ditebar ke sungai akan mencari sumber mata air yang bersih dan bening, maka diharapkan anggota PSHT juga akan terus mencari dan menyebarkan kebaikan serta persaudaraan. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com