Begini Cara Pemkab Temanggung Mengatasi Masalah Sampah, Bupati: Masyarakat Wajib Andil
BERSIH-BERSIH. Pedagang di Alun-alun Temanggung melakukan gotong royong bersih-bersih, kemarin.(foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com
TEMANGGUNG - Gerakan Temanggung Bebas Sampah sudah berjalan dua tahun sejak inisiasi perlu dioptimalkan lagi, sehingga permasalahan sampah di Temanggung bisa segera teratasi.
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, permasalahan sampah di Temanggung sampai saat ini masih menjadi tantangan yang belum dapat terselesaikan secara optimal, dan butuh kerja keras semua lapisan masyarakat.
"Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun masyarakat juga wajib andil dalam mengatasi permasalahan sampah ini," katanya, kemarin.
Bupati mengatakan, gerakan Temanggung Bebas Sampah sudah berjalan dua tahun sejak inisiasi, yang tentunya telah membuahkan hasil. Saat ini sudah terdapat lebih dari 160 desa/kelurahan yang sudah mengelola sampah dari tadinya tidak lebih dari 60 desa/kelurahan.
Namun lanjut Bupati, gerakan ini masih perlu perbaikan, karena masih belum mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Maka dari itu gerakan ini perlu evaluasi untuk menjadi dasar pengoptimalan strategi agar dapat mencapai target yang diinginkan.
“Diharapkan bapak, ibu semua aktif berpartisipasi, sehingga bisa mengevaluasi Gerakan Temanggung Bebas Sampah, membedah kendala yang ada, serta dapat menyusun strategi terhadap upaya pembangunan sistem pengelolaan sampah di berbagai lingkup, baik desa, kecamatan maupun tingkat kabupaten,” tegas Bupati.
Bupati menambahkan, saat ini masyarakat sudah mulai sadar dengan keberadaan sampah, namun demikian harus terus disosialisasikan kepada masyarakat agar permasalahan sampah di Temanggung bisa terurai dengan solusi terbaik.
“Kita telah berhasil membangun kesadaran tentang pentingnya sampah untuk tidak dibuang di alam terbuka, selanjutnya mari kita laksanakan dan disiplinkan masyarakat pada sistem pengelolaan sampah dan pemilahan sampah sejak dari rumah,” tandasnya.
Terpisah Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono menambahkan, untuk mengurangi permasalah sampah di pasar-pasar tradisional pihaknya telah menggelar beberapa kegiatan seperti, Joker Manteb. Kegiatan yang memiliki arti Jogo Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban ini sudah beberapa kali dilakukan di pasar-pasar tradisional.
"Di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Pasar Legi Parakan dan sejumlah pasar lainnya, kegiatan ini juga berkelanjutan," katanya.
Dengan kondisi pasar yang bersih, bisa menarik kembali masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Bahkan sebenarnya pasar tradisional memiliki keunggulan antara penjual dan pembeli bisa bertemu langsung ada transaksi, tawar menawar harga. Produk yang dijual pun beragam dan komplit memenuhi hampir semua kebutuhan masyarakat. Hal ini harus dikemas sedemikian rupa agar pasar tradisional semakin ramai pembeli.
"Maka salah satu ikhtiar yang dapat dilaksanakan adalah meningkatkan kebersihan, keamanan dan ketertiban, sehingga akan tercipta rasa nyaman bagi pengunjung pasar. Dengan adanya program Joker Manteb yang berkesinambungan secara rutin dengan kerja bakti bersama para pedagang diharapkan akan semakin memperindah wajah dan suasana pasar tradisional," katanya.
Tak hanya soal kebersihan, namun dari segi keamanan juga diperhatikan dengan cara petugas meningkatkan patroli, kontrol di setiap sudut pasar dan berkoordinasi dengan para pedagang. Ke depan diharapkan pasar tradisional bisa menggeliat ramai kembali seperti dulu, serta didukung literasi digital, sehingga kaum milenial nyaman di pasar.
"Sekarang memang era digital jadi kita sendiri harus menyesuaikan bagaimana caranya agar pasar tradisional bisa masuk jejaring digital juga agar terus eksis. Ya melalui literasi digital. Dengan komitmen bersama InsyaAllah kejayaan pasar rakyat dapat terwujud," tandasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com