Kades Banyurojo: Banyak Pahlawan yang Meninggal Usia Muda

Kades Banyurojo: Banyak Pahlawan yang Meninggal Usia Muda

RENUNGAN. Upacara renungan malam tirakatan kemerdekaan RI, warga Dusun Sekaran kenakan kostum pejuang jaman dahulu.(foto : Chandra Yoga Kusuma/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pemuda Dusun Sekaran Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang mengadakan renungan malam tirakatan kemerdekaan RI. Mereka mengenakan kostum pejuang zaman dahulu, Selasa (16/8/2022), di halaman SD Banyurojo 2.

Renungan malam tirakatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan pemuda Dusun Sekaran. Saat ini sudah kembali dilaksanakan dimana pada dua tahun lalu dihentikankan akibat pandemi.

Secara teknis renungan malam diwujudkan dalam bentuk upacara, dengan inspektur upacara adalah Kepala Desa (Kades) Banyurojo, Iksan Maksum. Ia mengajak warga untuk berkomitmen bersama untuk bisa menghargai, menghayati perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

"Kemerdekasn yang kita rasakan dan peringati hari ini 77 tahun yang lalu adalah salah satu nikmat besar yang dikarunikan Allah Tuhan yang maha kuasa. Perjuangan yang dilakukan para pejuang kemerdekaan saat itu sesuatu yang luar biasa pengorbananya yang dilakukan dengan tetes air mata, hingga bahkan dengan darah jiwa raga. Bahkan nyawa mereka. Hanya dengan rahmat Allah kemudian bisa kita rasakan saat ini," ucap Iksan.

Iksan menyampaikan, di Taman Makam Pahlawan Giri Darma loyo ternyata banyak para pahlawan yang meninggal di usia muda, 15 - 19 tahun. Bahkan diantara mereka ada pahlawan tidak dikenal, lantaran tidak diketahui nama serta asal wilayahnya dari mana.

"Saat itu para pemuda menyatakan lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup dibawah kaki penjajah, dengan semangat itulah yang harus terpatri di dalam diri kita. Bukan sekedar dongeng cerita khayalan belaka, namun memang nyata adanya, para pemuda saat itu telah melakukan perjuangan dengan penuh tenaga dan usaha untuk mempertahankan dan meraih kemerdekaan," tutur Iksan.

Kegiatan yang diikuti oleh para pemuda, warga Dusun Sekaran serta para tokoh masyarakat, perwakilan pemdes, relawan, komunitas sepeda.

"Dengan mengenakan pakaian zaman dahulu khas pejuang diharapkan renungan malam inu dapat menjadi inspirasi pemacu semangat untuk mengisi kemerdekaan ini, dengan hal-hal yang baik," tandas Iksan.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com