Kemarau Basah, Petani di Borobudur Magelang Enggan Tanam Tembakau
TEMBAKAU. Salah satu ladang Tembakau di Desa Tuksongo Borobudur yang tetap ditanami Tembakau ditengah musim Kemarau Basah.(foto : Chandra Yoga Kusuma/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
MAGELANG,MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Musim kemarau basah yang terjadi pada tahun ini, rupanya berdampak kepada petani yang biasanya menanam komoditas tembakau. Hal tersebut juga berdampak kepada petani temabakau di Desa Tuksongo Kecamatan Borobudur.
"Saat ini sebenarnya sudah mulai panen, namun karena hujan tetap turun hingga pertengahan tahun membuat petani enggan menanam Tembakau," ucap Pengurus BUMDes Desa Tuksongo, Dian Cahyadi, Kamis (25/8/2022).
Kendati demikian masih ada beberapa petani yang menanam tembakau, meskipun jumlahnya sangat kecil, dibanding jika cuaca normal atau kemarau tanpa hujan.
"Petani yang menana tembakau berkurang banyak, hanya beberapa saja, bisa dilihat di kawasan ladang pertanian Desa Tuksongo hanya satu-dua saja yang ladangnya ditanami tembakau. Padahal jika tidak ada hujan hampir semua ladang ditanami tembakau, karena Desa Tuksongo memang sentra tanaman tembakau," papar Dian.
Menurut Dian, dengan kondisi cuaca yang masih banyak hujan membuat risiko tanaman tembakau rusak kualitasnya, sehingga banyak petani menanam tanaman yang lebih aman dan prospek saja.
Ditambah harga tembakau yang tidak menentu sehingga bila nekad menanam tembakau dikhawatirkan akan menderita kerugian.
"Banyak yang beralih ke tamanam lain seperti cabai, karena kemarin harga cabai sempat tinggi. Jadi petani memilih tanaman pertanian yang aman dan laku dijual," ungkap Dian.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com