Awasi Penyaluran BLT BBM, Anggota DPR RI KH Muslich ZA: Tidak Boleh Ada Pemotongan

Awasi Penyaluran BLT BBM, Anggota DPR RI KH Muslich ZA: Tidak Boleh Ada Pemotongan

PANTAU. Anggota Komisi VIII DPR RI KH Muslich Zainal Abidin (ZA) saat mengawasi penyaluran dana BLT BBM. (foto: ist)--

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Anggota Komisi VIII DPR RI KH Muslich Zainal Abidin (ZA) mengawasi langsung penyaluran dana Bantuan Tunai Langsung Bahan Bakar Minyak (BLT BBM). Tak tanggung-tanggung, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut terjun mengawasi di lapangan.

"Bantuan tidak boleh ada penyelewangan. Tidak boleh ada pemotongan. Harus diterima penerima manfaat penuh," katanya saat mengawasi penyaluran di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/2/2022).

Bantuan yang diberikan sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut disalurkan oleh petugas PT Kantor Pos Indonesia. Dalam penyalurannya BLT BBM tersebut dibarengkan dengan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Peneriman manfaat total mendapat Rp500.000.

"Penyaluran harus dikawal serius. Agar tepat sasaran dan tidak ada penyimpangan. Jika masyarakat menemukan penyelewengan harus berani menyampaikan," tegasnya.

KH Muslich yang menjadi wakil rakyat di Senayan, Jakarta sejak 2014 ini melakukan pengawasan di daerah pemilihannya. Seperti di Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kota dan Kabupaten Magelang. Dalam pengawasannya sementara tidak ditemukan penyelewangan.

"Alhamdulillah selama saya awasi penyaluran berjalan dengan baik. Berjalan normal sebagaimana mestinya. Penyaluran ini memerlukan kerja sama yang baik dari semua pihak," tandasnya.

Sebagaimana diketahui BLT pengalihan subsidi BBM atau BLT BBM mulai diterima oleh masyarakat. Penyaluran BLT BBM bersamaan dengan turunnya bantuan sosial lain, BPNT.

Masyarakat menerima uang tunai sebesar Rp500.000 dalam sekali pencairan BLT BBM dan BPNT. Rinciannya Rp300.000 dari BLT BBM dan sisanya Rp200.000 dari BPNT.

Salah satu peneriman manfaat asal Kabupaten Magelang, Romelah, mengaku menerima Rp500.000. Ia menerima tanpa adanya potongan.

"Ia saya dapat informasi kalau saya dapat bantuan. Terus mengambilnya di kantor desa. Jumlahnya 500 ribu rupiah. Uangnya bisa untuk tambah-tambah uang belanja. Apalagi harga-harga mulai naik," akunya. (rls/me)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: