Aksi ‘Njoget’ Geguyuban Meriahkan Hari Pariwisata Sedunia di Bagelen
NJOGET GEGUYUBAN. Sejumlah grup kesenian tampi, dalam Aksi Njoget Geguyuban di halaman Pendopo Sanggar Seni Tari Aswahitha Desa Krendetan Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, kemarin. (foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES. DISWAY.ID - Omah Bagelen, Viavia Jogja, Aswahitha dan WKB, menggelar aksi Njoget Geguyuban berupa pentas kesenian tradisional jaran kepang Wahyu Kudho Bekso Desa Krendetan, di halaman Pendopo Sanggar Seni Tari Aswahitha Desa Krendetan Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, kemarin.
ksi itu dilakukan dalam rangka menyongsong dan memeriahkan Hari Pariwisata Sedunia yang diperingati setiap tanggal 27 September.
Njoget Geguyuban sekaligus mengisi kegiatan penilaian Lomba Kampung Cantik di Desa Krendetan, sebuah lomba yang digelar oleh pemerintah Kecamatan Bagelen bersama Tim Penggerak PKK Kecamatan Bagelen. Lomba tersebut menjadi upaya untuk menciptakan kampung yang bersih dengan penataan lingkungan yang apik sehingga terlihat indah dan nyaman.
Lomba Kampung cantik itu diikuti oleh seluruh desa yang ada di Kecamatan Bagelen yang berjumlah 17 desa.
Dalam penilaiannya di Desa Krendetan, tim penilai lomba Kampung Cantik mengunjungi tiga lokasi taman cantik yang dibuat oleh warga di tiga RT yaitu RT 1, RT 2 dan RT 3 Dusun Sidompyong Desa Krendetan.
"Gagasan kegiatan gabungan ini sangat menarik karena kita bisa memberikan kesempatan kepada kebudayaan yang ada di sini, seni tradisional kuda kepang, untuk tampil juga. Jadi sekaligus dalam kegiatan masyarakat ini mereka dari pemerintah Kecamatan Bagelen dan pemerintah Desa Krendetan tahu potensi yang dimiliki Dusun Sidompyong," kata Ketua Sanggar Tari Aswahitha yang juga Ouwner Omah Bagelen, Tut Wuri Trisilowati.
Menurutnya, aksi Njoget Geguyuban juga merupakan suatu latihan bagi warga dan sanggar. Harapannya, suatu saat nanti jika ada even, dapat ditangani sendiri oleh komunitas.
"Kami dari Omah Bagelen bersama Komunitas Viavia Jogja berusaha bagaimana potensi yang ada ini bisa dimanfaatkan, karena menurut informasi dinas bahwa dua tahun ke depan bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) yang ada di Kulonprogo sudah ready dan kita berada dekat dengan bandara itu, mungkin hanya sekitar 20 menitan sampai sini,” jelasnya.
Tak hanya menggelar even, guna membuka pengetahuan dan kesiapan warga dalam menghadapi era global Telah dipersiapakan pelatihan-pelatihan serta festival- festival agar warga dapat terus berkembang dan siap bersaing.
"Jadi jika nanti ada investor masuk, turis masuk, warga menjadi siap dan sadar dan bisa mengembangkan diri," tandasnya.
Camat Bagelen, Khusairi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan sekaligus penilaian Lomba Kampung Cantik itu sejak hari Rabu tanggal 14 September 2022 lalu. Dari 17 desa yang ada di wilayah Kecamatan Bagelen, ditargetkan penilaian akan selesai dalam waktu dua pekan.
"Sudah ada 13 desa yang dinilai dan Alhamdulillah memang gumeregah masyarakat sudah sangat bagus dan niat, bagus untuk kebersihan dan keindahan lingkungan," jelasnya.
Terkait hadirnya Komunitas Viavia Jogja di Bagelen, pihaknya berharap dapat mengarahkan wilayah- wilayah di Kecamatan Bagelen menjadi paket wisata. Terlebih, saat ini Bagelen sedang digeliatkan paket wisata religi, olahraga ekstrim, dan taman- taman cantik.
"Ini bisa menjadi paket wisata dengan tempat wisata lain, seperti Pantai Dewaruci, dimana Purworejo memang masih fokus di obyek wisata pantai Dewaruci dan kita bisa kerja sama untuk menarik wisatawan dari pantai Dewaruci untuk masuk ke wilayah Bagelen karena jaraknya juga tidak terlalu jauh," tandasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com