Niken Ichtiyati Jelaskan Dirinya Sebagai Bunda Sanitasi

Niken Ichtiyati Jelaskan Dirinya Sebagai Bunda Sanitasi

NARASUMBER. Bunda Sanitasi Kota Magelang Niken Ichtiyati Nur Aziz berkesempatan menjadi narasumber peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia di Jakarta, belum lama ini.(foto : IST/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Bunda Sanitasi Kota Magelang, Niken Ichtiyati ditunjuk sebagai narasumber peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia di Java Ballroom, Westin Hotel, Jakarta, Senin 17 Oktober 2022.

Istri Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz itu bersanding dengan narasumber lain yakni istri Bupati Gowa, istri Bupati Barru, dan istri Bupati Bandung Barat.

Pada kesempatan itu Niken memaparkan, Bunda Sanitasi Kota Magelang terbentuk murni inisiatif masyarakat yang tergabung dalam Forum Temu Warga Magelang Tindakan Sadar Bersanitasi, Air Minum (Tembang Tidar) yang merupakan wadah tim monev partisipatif dari seluruh kelurahan di Kota Magelang.

Niken menjelaskan kader tim monev adalah para aktivis yang secara sukarela memberikan edukasi tentang air minum dan sanitasi dari rumah ke rumah.

Menurut Niken, untuk mendukung kegiatan tersebut maka dibutuhkan teman sekaligus pelindung.

“Kami berikan edukasi dan penjelasan terutama mengenai kampanye setop buang air besar sembarangan (BABS) secara rutin kepada masyarakat, juga peran-peran lainnya,” ujar Niken dalam keterangan pers, Selasa, 18 Oktober 2022.

Sebagai Bunda Sanitiasi, Niken juga memiliki misi yakni 5 NG. Sebuah slogan sekaligus akronim dari Ngemong, Ngayomi, Ngingetke, Nguwongke, dan Ngguyubi.

“Ngemong artinya menjadi teman cerita dan mendengarkan keinginan mereka (secara informal) sehingga mereka merasa senang dan nyaman,” ujarnya.

Sedangkan Ngayomi artinya bahwa Bunda Sanitasi wajib memberikan pengayoman ketika ada persoalan di tengah-tengah masyarakat.

Adanya pengayoman, kata Niken, maka sebagai kader, masyarakat tidak segan untuk bercerita kepadanya.

“Kemudian Nguwongke, artinya kinerja mereka butuh dihargai dan diapresiasi,” ungkapnya.

Selanjutnya Ngelingke, maksudnya adalah dirinya harus terjun di masyarakat untuk melihat sejauh mana kendala yang dihadapi para kader. Kemudian Bunda Sanitasi wajib mengingatkan agar kader tetap pada posisi yang sesuai.

“Terakhir adalah Ngguyubi, yang artinya membersamai aktivitas teman-teman sehingga mereka merasa aman dan bangga,” tutur Niken. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com