Progres Pembangunan Bendungan Bener Baru Sekitar 17 Persen, Pembebasan Lahan Terus Dipercepat

Progres Pembangunan Bendungan Bener Baru Sekitar 17 Persen, Pembebasan Lahan Terus Dipercepat

BERI SAMBUTAN. Kepala Kantor Pertanahanan kabupaten Purworejo memberikan sambutan pada kegiatan pembayaran ganti rugi Bendung Bener, di kantor Bank BRI Cabang Purworejo, kemarin. (foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Progres pembangunan fisik Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo saat ini baru mencapai sekitar 17 persen. Kendati proses pembebasan lahan sudah mencapai 88 persen, upaya percepatan terhadap pembebasan lahan tersebut terus dilakukan agar pengerjaan fisik bendungan dapat segera digarap maksimal.

Informasi itu disampaikan Kepala kantor Pertanahan kabupaten Purworejo, Andri Kristanto, saat dikonfirmasi pada kegiatan pembayaran ganti rugi, di lingkungan kantor Bank BRI Cabang Purworejo, Selasa (18/10).

"Sudah 88 persen pembebasan lahan, untuk yang sudah dimusyawarahkan kemarin di Desa Wadas (lokasi penambangan batu andesit untuk pembangunan bendungan) itu sudah tahap validasi di LMAN, jadi posisi berkas sudah di Jakarta, diharapkan akhir Oktober ini bisa cair (untuk Desa Wadas)," katanya.

Disebutkan, kebutuhan bidang tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut sebanyak 4.240 bidang dengan luas 4.086.908 meter persegi. Hingga Selasa (18/10) sudah terealisasi sebanyak 3.734 bidang, kurang 506 bidang. Sementara uang ganti rugi yang telah dibayarkan sebanyak Rp1 triliun lebih.

Kebutuhan 4000 lebih bidang tanah itu terbagi di dua lokasi, yakni tapak bendungan (lokasi pembangunan bendungan) dan lokasi penambangan batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener untuk material bendungan.

"Total UGR yang sudah dibayarkan sebesar Rp 1 triliun lebih Rp800 juta, itu nanti masih ditambah pembayaran yang belum. Target yang diberikan ke kita 617 bidang (di Wadas), 304 bidang sudah dibayarkan di tahap 1 sebelum lebaran, berarti kurang 313 bidang, kemarin Juli sudah diidentifikasi 278 bidang, kemarin sudah musyawarah 213 bidang, berarti kurang 65 bidang, itu kita targetkan akhir oktober musyawarah. Jadi di Wadas yang belum beres 35 bidang, yang tapak bendungan belum beres 176 bidang yang sedang berperkara, dan 10 bidang tanah kas desa," sebutnya.

Pihaknya berharap, pembebasan lahan terdampak Bendungan Bener dapat selesai pada akhir tahun 2022 ini.
"Keinginan kita pembebasan lahan ini di tahun ini bisa selesai, supaya nanti pembangunan. fisiknya berjalan terus," ungkapnya.

Sementara itu, Hery Prasetyo dari pihak Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) yang juga PPK Pengadaan Tanah pembangunan Bendungan Bener, menjelaskan bahwa progres pembangunan fisik bendungan saat ini sudah mencapai17,8 persen.

"Itu pekerjaan terowongan, jalan, sama pondasi dasar untuk tubuh bendungan, itu aja," jelasnya.

Sementara untuk pengerjaan lokasi penambangan batu andesit, sambungnya, saat ini baru masuk tahap pembangunan jalan penghubung antara lokasi tapak bendungan dengan lokasi tambang.

"Nanti menunggu, ini sudah mulai (pengerjaan jalan penghubung), sudah sampai Kedungloteng penyiapan jalannya. Untuk Wadas belum, masih sampai perbatasan belum masuk Wadas. Rencananya akhir tahun ini sudah kita mulai bisa (pengerukan) setelah pembayaran ini (selesai)," tandasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com