Crew LPG Katraco Wonosobo Bantu Isi Warung Milik Warga Miskin Binangun Gunungtawang

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Katraco Group LPG Wonosobo serahkan bantuan untuk warga miskin di Dusun Binangun Gunung Tawang Selomerto. Bantuan berupa sembako senilai Rp6 juta itu untuk membantu mengisi warung usaha yang sedang dirintis, sehingga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan keluarga.

“Kami setiap bulan memiliki program berbagi menyasar warga miskin, warga rentan, pondok pesantren serta yayasan yatim piatu, bantuan dalam bentuk barang,” ungkap Koordinator Tim Katraco LPG Wonosobo, Slamet Supriyono, kemarin usai menyerahkan bantuan di Dusun Binangun Gunung Tawang disaksikan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.

Menurutnya, program penyerahan bantuan sudah berjalan  sejak tiga tahun silam, donasi dikumpulkan dari crew LPG Wonosobo setiap bulan. Untuk sasaran penerima bantuan berasal dari usulan crew LPG Wonosobo, kemudian usulan tersebut kemudian dilakukan verifikasi dan penilaian.

“Jadi nanti tim akan melakukan rangking, dan memastikan mana yang paling mendesak,” ucapnya.

Untuk bantuan bagi keluarga tidak mampu di Dusun Binangun lantaran, dari penilain tim memang sangat membutuhkan, dimana tulang punggung keluarga, yaitu Sugeng Santoso ( 52) mengalami sakit, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga yang jumlahnya 7 orang.

“Sudah seminggu ini istrinya dibantu pemerintah desa membuka warung kecil kecilan. Kemudian kami membantu menambah isi warungnya itu, agar jumlahnya lebih banyak dan beragam,” ujarnya.

Sementara itu, Kadus Binangun, Gunung Tawang, Idris mengatakan bahwa bantuan berupa sembako untuk mengisi warung rintisan keluarga Sugeng, sudah tepat sasaran. Warung tersebut baru buka satu minggu lalu, dan isinya masih sangat sedikit.

“Bantuan dari crew LPG Katraco Wonosobo, sudah sangat tepat, benar benar menyasar warga miskin yang rentan dan sangat membutuhkan. Apalagi bantuan bukan dalam bentuk uang, tapi barang, kita sebagai perangkat desa tentu saja berterima kasih,” tandasnya.

Menurutnya, keluarga Sugeng, merupakan warga rentan secara ekonomi, karena kepala keluarga yaitu Sugeng sebagai sebagai tulang punggung ekonomi, sakit stroke dan tidak bisa lagi mencari nafkah.

“Memang desa dan pemerintah sudah membantu, melalui program PKH, pak Sugeng juga sudah memiliki BPJS PBI, namun karena beban ekonomi yang harus ditanggung cukup besar, sehingga masih butuh bantuan, dari desa sudah mendorong adanya ekonomi produktif yang dikelola istrinya,” katanya.

Dijelaskan, keluarga berisi 7 orang, ada dua lansia yang itu ibu kandung dan mertua. Kemudian ada tiga orang anak, dua diantaranya masih sekolah. Sedangkan yang sudah lulus belum mendapatkan pekerjaan. (gus)

Sumber: magelangekspres.com