60 Orang Nelayan Waduk Dilatih Teknisi Motor Tempel dan Antisipasi Kebakaran

60 Orang Nelayan Waduk Dilatih Teknisi Motor Tempel dan Antisipasi Kebakaran

DILATIH. Sebanyak 60 orang nelayan waduk Wadaslintang dilatih peningkatan terkait teknis mesin motor tempel dan antisipasi kebakaran. (foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Sebanyak 60 orang nelayan waduk Wadaslintang, Wonosobo dilatih peningkatan terkait teknis mesin motor tempel dan antisipasi kebakaran. Pelatihan tersebut akan memberikan peningkatan kapasitas dan juga membangunan sistem keamanan bagi nelayan saat menjalankan profesinya.

“Pelatihan ini penting untuk memberikan pemahaman baru bagi nelayan, sehingga mereka paham alat produksinya serta  antisipasi terhadap kebakaran yang mungkin bisa terjadi pada mesin perahu yang mereka gunakan,” ungkap Wakil Bupati Wonosobo Muhammad  Albar.

Hal itu disampaikan saat membuka Diklat Teknisi Motor Tempel dan Diklat Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran di Kapal Sungai dan Danau, bagi masyarakat umum di wilayah Wonosobo dan sekitarnya yang berprofesi sebagai nelayan di aula TPI 2 Waduk Wadaslintang, Rabu (30/11).

Menurutnya, profesi nelayan tradisional banyak dijalani oleh masyarakat di sekitar sungai dan danau atau bendungan di Kabupaten Wonosobo. Pada umumnya nelayan tradisional melakukan aktivitasnya sebagai nelayan dengan menggunakan kapal dengan ukuran di bawah 10 GT serta sebagian diantaranya merupakan nelayan sambilan yang pada waktu-waktu tertentu saja melakukan aktivitasnya sebagai nelayan.

Namun demikian masih banyak kendala yang dialami para nelayan dalam menjalankan profesinya secara kontinyu. Salah satu diantaranya adalah keterbatasan keahlian, keterampilan dan pengetahuan, karena profesi ini biasanya dijalani karena tidak adanya pilihan lain.

“Kondisi tersebut menyebabkan tidak dimilikinya kemampuan untuk merawat peralatan dan menggunakannya secara baik dan benar sehingga seringkali kerusakan yang sebenarnya tidak terlalu parah, dan bisa dipastikan jika pada awalnya hanya kerusakan kecil, akan tetapi karena tidak ditangani dengan benar menjadi bertambah besar,” ujarnya.

Dengan adanya diklat tersebut, karena ini dinilai perlu dilakukan dalam rangka untuk memberikan bekal pengetahuan dasar mengenai Teknisi Motor Tempel serta pencegahan dan pemadaman kebakaran di kapal sungai dan danau, dalam rangka untuk mewujudkan keselamatan pelayaran sungai dan danau.

“Ini dapat meningkatkan kompetensi, profesionalisme, disiplin, tanggung jawab serta kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi operator kapal di Kabupaten Wonosobo, sehingga akan tercipta penyelenggaraan transportasi yang aman dan nyaman, teratur, lancar serta tertib,” ucapnya.

Gus Albar berharap peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik serta penuh semangat, serta nantinya dapat diimplementasikan dalam penerapan di lapangan, untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan transportasi sungai dan danau, sehingga akan mendukung terwujudnya kemandirian ekonomi serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat nelayan sungai dan danau.

Sementara Kepala Disperkimhub Kabupaten Wonosobo, Agus Susanto mengatakan, diklat sendiri diselenggarakan dalam waktu tiga hari atau 30 jam pelajaran yang meliputi teori dan praktek. Peserta diklat teknisi motor tempel tingkat dasar dan pencegahan dan pemadaman kebakaran di kapal sungai diikuti sebanyak 60 orang yang berasal dari masyarakat umum di wilayah Wonosobo.

“Kita gandeng tenaga pengajar dan instruktur politeknik transportasi sungai danau dan penyeberangan Palembang,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com