5 Tempat Wisata Gratis di Magelang, Cek Jam Bukanya

 5 Tempat Wisata Gratis di Magelang, Cek Jam Bukanya

Alun Alun Kota Magelang--

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Mengunjungi objek wisata di Magelang menjadi pilihan banyak orang. Beragam destinasi yang ditawarkan tak hanya sekedar sebagai tempar refrehing, melepas lelah, sarana healing namun sejumlah destinasi menjadi sarana edukasi. Paling pas menjadi pilihan saat anak-anak sedang liburan sekolah, yang sebentar lagi akan tiba.

Ada 5 tempat wisata gratis di Kota Magelang yang layak dikunjungi sebagai sarana edukasi. Yakni Museum Sudirman, Museum Diponegoro, Museum Abdul Djalil, Museum BPK RI dan Museum Bumi Putra 1921. Semuanya gratis atau tak dikenakan biaya masuk. Lokasinya juga cukup stragis dan mudah terjangkau. Jam kunjung pun tak beda jauh berkisar antara pukul 08.00 hingga 16.00 WIB pada waktu kerja.

Museum Sudirman

Museum Sudirman berada di Jalan Ade Irma Suryani No. C7, Kota Magelang. Ini merupakan rumah peristirahatan Jenderal Sudirman ketika sakit hingga wafat pada hari Ahad, 29 Januari 1950, pukul 18.30 WIB. Rumah tersebut kini menjadi Museum Sudirman, yang menyimpan berbagai barang peninggalan Jenderal Sudirman. Musuem Sudirman terus dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk siswa sekolah yang ingin belajar sejarah. Pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis. Jam buka pukul 8.00-16.00 WIB.

Selain dipan untuk memandikan jenazah museum juga menyimpan ranjang tempat Sudirman wafat. Ranjang, kasur, seprei, kursi, almari (yang tersimpan di kamar Sudirman) itu semua asli. Juga terdapat benda asli peninggalan Jenderal Sudirman di museum tersebut, seperti  meja dan kursi tamu, meja makan, serta buffet tempat menyimpan peralatan makan.
Tidak ada catatan pasti kapan Jenderal Sudirman mulai menempati rumah di Jalan Ade Irma Suryani. Namun, berkisar 3 bulan lamanya Sudirman menjalani perawatan kesehatan di rumah ini. (*)

 

Museum Diponegoro

Museum ini berada di Jalan Diponegoro No. 1, Kota Magelang. Lokasinya di sayap kiri rumah dinas Karesidenan Kedu, yang berlokasi di salah satu ruangan dalam kompleks Kantor Pembantu Gubernur Wilayah Kedu seluas 2.552 meter persegi. Persemian museum ini dilakukan pada 11 Agustus 1977 dan masih terletak menyatu dengan Pendopo Karesidenan Kedu yang dibangun pada tahun 1810 silam. Museum yang bergaya arsitektur klasik Eropa ini lebih bersifat memorial atau mengenang Pangeran Diponegoro yang ditangkap ketika sedang berunding dengan Belanda.

Sejumlah peninggalan dari masa tinggalnya di ruangan tersebut dipamerkan di museum Diponegoro  di Magelang yang berukuran 10 x 10 meter, seperti :
Jubah yang sering digunakannya yang terbuat dari kain santung dari Tiongkok berukuran 1.57 x 1.35 meter, yang diserahkan kepada putra menantunya bernama Basah Mertonegoro setelah ditangkap.

Seperangkat meja dan kursi kayu jati yang terdapat bekas garukan kuku Diponegoro di lengan kursi bagian kanan karena menahan kemarahan ketika menyadari bahwa dirinya ditipu oleh Belanda.

Sejumlah cangkir yang dulu digunakan untuk minum teh oleh Diponegoro. Tepatnya dua buah teko yang berukuran kecil dan besar serta 7 buah cangkir putih milik pribadi Diponegoro. Juga Bale-bale yang digunakan oleh Diponegoro untuk shalat ketika di Brangkal, Gombong. Bale-bale itu beralas bambu yang dibelah dan sebelumnya disimpan oleh Kyai Haji Syafei dari Brangkal.

Kitab Taqrib peninggalan Pangeran Diponegoro yang disimpan di dalam lemari kaca untuk menjaga kondisinya. Kitab yang berisi tulisan arab gundul itu merupakan hasil karya Kiai Nur Iman dan diterjemahkan oleh Kiai Melangi dari Sleman.

Beberapa lukisan juga terdapat di dinding museum termasuk karya Raden Saleh yang menceritakan tentang penangkapan Pangeran Diponegoro.
Di depan museum terdapat sebuah bungalow yang saat ini sering digunakan untuk sesi foto pra wedding. Dari sini pengunjung dapat melihat Gunung Sumbing dan Gunung Merbabu dari kejauhan. Kompleks museum masih sangat asri dan terawat dengan banyaknya pohon – pohon yang tua, besar dan teduh sehingga merupakan tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
 Jam buka museum sejak pukul 07.30 hingga pukul 16.00 dan tidak dipungut biaya masuk sama sekali. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum ke museum yang jaraknya dari Kota Magelang tidak lebih dari 0,5 kilometer. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres