Terendam Air Setinggi 3 Meter, Tuk Bimo Lukar Berubah Menjadi Telaga

Terendam Air Setinggi 3 Meter, Tuk Bimo Lukar Berubah Menjadi Telaga

BPBD. Bupati Wonosobo memantau tim BPBD dan relawan melakukan kegiatan pembersihan kawasan Tuk Bimo Lukar pasca terendam air setinggi 3 meter. (foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres)--magelang ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Hujan deras di kawasan Dieng telah memicu longsor dan banjir. Salah satunya di kawasan objek wisata Tuk Bimo Lukar. Sumber mata air yang menjadi titik hulu Sungai Serayu itu, berubah menjadi telaga kecil, setelah aliran sungai di sekitarnya tertutup longsor.

“Memang benar, hujan deras pada Selasa (28/3) telah memicu longsor di sekitar objek wisata Tuk Bimo Lukar dan menutup sungai, sehingga seluruh objek wisata tersebut terendam air, setinggi 3 meter,” ungkap Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo, Rabu (29/3).

Menurutnya, untuk penangan terhadap kondisi tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, jika langsung dibuka akan menimbulkan banjir bandang yang lebih besar di kawasan bawahnya. Sehingga pihaknya meminta bantuan BPBD dan relawan menyedot air tersebut.

“Jadi cukup dilematis waktu itu, karena kita tidak bisa langsung membuka sumbatan tersebut, bisa berbahaya. Kita minta bantuan BPBD, menyedot air tersebut sehingga setelah volume berkurang baru sumbatan dibuka,” bebernya.

Prosesnya pengurangan air dari objek wisata Tuk Bimo Lukar tersebut memakan waktu yang cukup lama. Sebab dilakukan secara hati hati dan terukur. Bahkan setelah penangan selesai, pihaknya mengaku masih menyisakan satu pekerjaan lagi yaitu membersihkan seluruh area objek wisata tuk bima lukar dari lumpur.

“Saat ini proses pembersihan masih berlangsung, kita tenaga terbatas, seluruhnya tertutup lumpur cukup tebal. Namun kami sudah memastikan bahwa tidak ada kerusakan yang timbul akibat kejadian itu,” ucapnya.

Agus juga menjelaskan bahwa pada libur lebaran tahun 2023, Tuk Bimo Lukar bisa menerima wisatawan yang berkunjung di kawasan Dieng. Posisi Tuk Bimo Lukar sendiri persis di pintu masuk Dieng. Revitalisasi kawasan tersebut telah dilakukan sejak tiga tahun silam.

“Libur lebaran 2023 kita siap untuk menerima kunjungan wisatawan, sejumlah koordinasi dan persiapan teknis terus disempurnakan,” katanya.

Sementara itu, Pusdalops BPBD Wonosobo, Sabar Mondleng mengatakan pihaknya menerima permintaan bantuan dari disparbud terkait kondisi objek wisata tuk bimo lukar, kemudian tim bergerak melakukan upaya pengurangan air, pengurasan hingga pembersihan kawasan tersebut.

“Jadi saluran atau sungai yang menuju arah keluar kawasan Tuk Bimo Lukar ternyata tersumbat material lumpur, kayu dan batu, dampak dari longsor. Sehingga, air tidak bisa mengalir dan membentuk kolam atau bendungan yang menutup seluruh tuk bimo lukar,” terangnya.

Pihaknya bersama dengan tim relawan berjibaku menyingkirkan dan membersihkan kawasan tersebut dari lumpur sisa genangan air.

“Kegiatan kita juga dipantau langsung oleh Bupati Wonosobo,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres