Inilah Komentar Anggota DPRD Jika Pemilu 2024 Dilaksanakan Secara Tertutup

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sejumlah anggota legislatif DPRD Kota Magelang turut berkomentar rencana pemilu 2024 yang akan digelar dengan sistem proporsional tertutup. Jika benar diterapkan, legislator khawatir akan menurunkan sistem demokrasi yang sudah berlangsung sangat positif di Indonesia.

"Secara umum kita patuh aturan saja. Tapi kalau tertutup sebenarnya belum ada strateginya,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Magelang, Titiek S Utami.

Anggota DPRD Kota Magelang ini menjelaskan, jika sistem pemilu dilakukan secara tertutup maka tidak ada lagi suara caleg, melainkan suara partai saja yang akan dicoblos pemilik.

BACA JUGA:Golkar Targetkan 9 Kursi di DPRD Kabupaten Magelang

Nantinya, parpol yang akan memberikan wewenang mewakili kursi DPR/DPRD. Jadi bukan masyarakat lagi yang akan menentukan wakilnya di DPRD, melainkan ditentukan oleh parpol masing-masing.

Akan tetapi ada persoalan lain yang akan timbul jika pemilu dilakukan secara tertutup.

BACA JUGA:Banyak Asumsi, MK Akan Putuskan Pemilu 2024 Berlangsung Tertutup

Titiek S Utami khawatir, para caleg nanti tidak berjuang maksimal untuk meraih suara terbanyak bagi partai. Justru mereka akan lebih bersikap pasif, karena ada asumsi saling mengandalkan satu sama lain.

Anggota DPRD Titiek S Utami-WIWID ARIF-

“Nanti ada pemahaman, mengandalkan calon lain, sementara calon ini tidak berbuat banyak untuk partai,” kata Titiek.

Anggota DPRD Kota Magelang lainnya, Marjinugroho menilai, sistem pemilu proporsional tertutup akan berpotensi menutup kompetisi antar sesama kader dalam satu partai.

BACA JUGA:Partai Golkar Purworejo Targetkan Minimal 10 Kursi DPRD

"Jika proporsional tertutup maka akan berpeluang menghidupkan oligarki dalam tubuh partai politik," katanya.

Anggota DPRD Marjinugroho-WIWID ARIF-

Sumber: magelang ekspres