Peringkat 34, Kemiskinan Jadi Kasus Vital di Wonosobo
SIMBOLIS. Bupati Wonosobo serahkan simbolis kepada salah satu peserta pelatihan di Tegalombo Kalikajar Wonosobo (22/5). -mukarom mohammad/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Jadi sorotan penting, kasus kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih relatif tinggi.
Pada acara pembukaan pelatihan untuk petani tembakau dengan pemanfaatan DBHCHT, Pemkab Wonosobo segera intervensi penanggulangan kemiskinan ekstrem dengan menyasar individu dan keluarga rentan.
"Masyarakat perlu dilatih, kita menyadari bahwa di Kabupaten Wonosobo itu masih banyak masyarakat di desa notabene kalau dilihat dari dekat dari sisi perekonomiannya perlu mendapatkan perhatian," kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.
Kasus kemiskinan di Jawa Tengah, Afif sebut Wonosobo masih duduki peringkat ke-34. Proses pengentasan persoalannya masih terus diupayakan secara intens.
BACA JUGA:57 Desa Wisata di Wonosobo Alami Stagnasi, Berikut Respons Pemkab
"Kemiskinan di Jawa Tengah kita masih di ranking 34, walaupun kita sudah naik cukup banyak tapi belum bergeser," ungkapnya, Senin, 22 Mei 2023.
Afif paparkan strategi penanganan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. September mendatang akan dilaunching Open Defecation Free (ODF). Ia mengaku kesulitan bersaing dengan daerah lain apabila masih banyak masyarakat yang belum ODF.
"Salah satu faktor yang memberatkan kita berkompetisi dengan kabupaten lain karena kita belum ODF. Dari 15 kecamatan itu baru 5 yang ODF yaitu Wadaslintang, Kaliwiro, Sukoharjo, Leksono, dan Watumalang," jelas Afif.
Pelatihan dilakukan Disnakerintrans Kabupaten Wonosobo di Balai Desa Tegalombo Kalikajar Wonosobo, secara resmi dibuka oleh Bupati Afif. Kepala Daerah Wonosobo tersebut menilai penting adanya pelatihan, pasalnya angka kemiskinan masih belum turun secara signifikan.
BACA JUGA: 53 Desa dan Kelurahan di Wonosobo Masuk Kategori Kumuh
Kadisnakerintrans Wonosobo, Prayetno sebut peserta pelatihan adalah yang masuk ke dalam kategori desil 1 dan desil 2. Hal itu berdasarkan data dari Dinsos PMD Kabupaten Wonosobo.
"Mereka itu yang tercover ke dalam data dinas sosial, yang masuk kategori desil 1 sama desil 2," ucapnya.
Harapnya, outputnya adalah masyarakat bisa mengelola hasil pertanian. Dalam hal ini tata boga. Selain dilatih, peserta akan difasilitasi ATK dan alat praktik lainnya.
Kepala Desa Tegalombo, Tri Jatmiko beberkan, peserta akan mendapat pesangon hingga Rp500 ribu lebih per orang selama 7 hari pelatihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres