Nobar Gala Premier Film Pendek, Mahasiswa Tolak Perilaku Bullying

Nobar Gala Premier Film Pendek, Mahasiswa Tolak Perilaku Bullying

NARARYA. Pemaparan sinopsis film "Nararya" oleh penulis naskah, Laras Purwandini di bioskop Arpusda Kabupaten Wonosobo, kemarin lusa.-mukarom mohammad/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES - Turut prihatin atas praktik perundungan yang masih marak terjadi di sejumlah daerah, membuat mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UNSIQ Wonosobo turut menyampaikan keresahannya melalui sebuah karya film pendek.

Jika menilik informasi dari laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), data kekerasan pada anak di Kabupaten Wonosobo jumlahnya fluktuatif selama dua tahun ke belakang.

Pada tahun 2021, jumlah kasus kekerasan sebanyak 27, didominasi oleh anak perempuan yakni sejumlah 25 kasus. Sedangkan di tahun berikutnya (2022) meningkat, total kekerasan hingga 37 kasus. Angka korban perempuan kembali unggul yaitu sebanyak 34 kasus.

BACA JUGA:Berani Setrum Ikan di Wonosobo, Siap-siap Berurusan dengan Hukum

Kemudian peta sebaran kasus kekerasan sepanjang tahun 2023 menurun, tercatat hanya 4 kasus. Meliputi kekerasan pada korban laki-laki sebanyak 1 kasus, dan 3 sisanya korban perempuan.

"Indikator kekerasan itu bermacam-macam. Tapi yang paling sering terjadi itu bullying di lingkungan sekolah," ungkap Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno kepada Wonosobo Ekspres, beberapa waktu lalu.

Film yang ditulis oleh Laras Purwandini tersebut cukup relevan dengan sebaran data yang dihimpun oleh Kemen PPPA RI yang menceritakan seorang pelajar korban pelampiasan kekesalan kawan-kawannya di sekolah. Aksi perundungan tersebut tampak diperlihatkan di setiap scene filmnya.

"Film ini lahir dari pengamatan saya dan temen-temen karena aksi bullying masih banyak ditemukan di beberapa daerah," ucapnya saat hadir di acara gala premiere film pendek "Nararya" di bioskop Arpusda Wonosobo.

Dikatakan, film yang digarap secara intens selama tiga hari pada Juli lalu, mendapatkan apresiasi oleh sejumlah komunitas film maker termasuk oleh Production House (PH) Frameless Creative dan PH Around Me Wonosobo.

BACA JUGA:242 Remaja di Wonosobo Ajukan Dispensasi Nikah

Laras Purwandini menyampaikan harapannya, melalui karya film yang dibuat tersebut agar dapat menginspirasi khalayak betapa bahayanya perundungan bagi masa depan anak bangsa.

Film pendek yang berjudul "Nararya" berdurasi 8 menit itu  berhasil diputar perdana pada acara nonton bareng (nobar) gala premiere di gedung bioskop Arpusda Kabupaten Wonosobo, kemarin lusa. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres