Filosofi Getuk Makanan Khas Magelang yang Jarang Diketahui Orang

MAGELANG EKSPRES -- Apa yang kamu bayangkan kalau mendengar kata Kota MAGELANG. Pasti tentang wisatanya dan makanan khasnya kan? Ya, getuk adalah makanan khas MAGELANG.

Nah, pada artikel ini akan kita bahas tentang seluk beluk getuk. Jajanan khas Magelang ini ternyata punya makna dan filosofi tersendiri.

Getuk sendiri merupakan makanan tradisional yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Tak heran jika Kota Magelang selain dijuluki sebagai Kota Militer, juga disebut dengan Kota Getuk.

Sejarah Getuk

Getuk terbuat dari bahan dasar yang berupa singkong, getuk pada awalnya dikonsumsi pada zaman penjajahan Belanda.

Pada saat itu kondisi bangsa yang memprihatinkan membuat harga bahan pangan menjadi sangat mahal.

Hal ini menyebabkan masyarakat untuk beralih ke alternatif bahan pangan yang lain.

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Magelang yang Wajib di Bawa Pulang Selain Getuk Trio

Mbah Ali Mothar pun memiliki ide untuk berinovasi  membuat makanan yang berbahan dasar singkong, makanan ini pun dinamakan sebagai getuk.

Nama getuk sendiri berasal dari suara yang dihasilkan saat proses penumbukan singkong, suara tuk-tuk inilah yang membuat Mbah Ali Mothar memberi nama ciptaanya dengan nama getuk.

Makna Filosofi Getuk

Singkong yang merupakan bahan dasar utamanya menyimbolkan kesederhanaan. Singkong atau ketela pohon ini dapat tumbuh dimana saja namun tetap tidak menunjukkan buahnya.

Sementara kelapa parut yang dijadikan sebagai pelengkap memiliki makna bermanfaat.

Hal ini dikarenakan seluruh bagian dari pohon kelapa memiliki kegunaan bagi manusia, berdasarkan makna filosofis tersebut manusia diminta untuk bermanfaat kepada manusia lainnya.

BACA JUGA: Dijamin Ketagihan! Ini Dia Rekomendasi Warung Kupat Tahu di Magelang

Jika kita gabungkan nilai filosofi getuk maka akan terbentuk pesan yang meminta kita untuk tetap merendah namun dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia yang lain.

Selain memiliki nilai filosofi, getuk juga menjadi makanan penting bagi masyarakat Magelang.

Sumber: magelang ekspres