Banjir dan Kekeringan di Purworejo Jadi Sorotan Komisi V DPR RI

Banjir dan Kekeringan di Purworejo Jadi Sorotan Komisi V DPR RI

RUMUSKAN PRIORITAS. Anggota Komisi V DPR RI bersama stakeholder terkait dan para kepala desa merumuskan program prioritas program penanganan bencana banjir dan kekeringan Purworejo di Ruang Serayu BBWSSO Yogyakarta.-EKO SUTOPO-MAGELANG EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANG EKSPRES- Bencana kekeringan pada musim kemarau dan banjir saat musim penghujan menjadi persoalan klasik di sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Purworejo.

Salah satu faktor penyebabnya yakni tidak optimalnya daerah irigasi (DI) akibat mengalami kerusakan.

Pertanian pun menjadi sektor yang paling terdampak dan mengancam ketahanan pangan jika dibiarkan dalam jangka panjang.

Kondisi itu mendapatkan perhatian dari Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ir Sudjadi. Secara khusus, pihaknya memfasilitasi para kepala desa (Kades) serta perwakilan Perkumpulan Petani Pemakai Air dari berbagai kecamatan yang menjadi menjadi langganan kekeringan dan banjir untuk menyampaikan aspirasinya kepada  Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSSO) dan Pemerintah Kabupaten Purworejo, Senin (11/9).

BACA JUGA:CATAT!Pemkab Purworejo Buka Penerimaan 1.563 Formasi PPPK, Pendaftaran Mulai 17 September 2023

Pertemuan berlangsung di Ruang Serayu BBWSSO Yogyakarta dihadiri Kepala BBWSSO Yogyakarta, Dwi Purwantoro, bersama jajarannya, Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, Anggota DPRD Purworejo, Hendricus Karel, dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Suranto.

Selama pertemuan, para Kades dan masyarakat menyampaikan aspirasinya secara langsung. Dua diantaranya yakni berharap adanya pembangunan atau perbaikan DI Kalisemo yang mengaliri ratusan hektar lahan pertanian  di wilayah Kecamatan Loano, Purworejo, hingga Bagelen serta DI Kragilan yang mengaliri wilayah Kecamatan Gebang, Bayan dan Banyuurip.

“Banyak aspirasi yang disampaikan tentang perbaikan irigasi dan drainase. Sudah kita tampung, kita pelajari dan dicatat oleh ahli yang membidangi,” kata Sudjadi saat dikonfirmasi usai acara.

Menurutnya, pertemuan kali ini digelar sebagai salah satu upaya untuk menyikapi persoalan klasik di kabupaten Purworejo, yakni bencana kekeringan pada musim kemarau dan banjir saat musim penghujan. Adanya pertemuan diharapkan mampu menemukan kesepahaman terkait program-program yang perlu diprioritaskan, khususnya pada tahun anggaran 2024.

BACA JUGA:Perempatan Angkruk Ketip Rawan Kecelakaan, Satlantas Polres Purworejo Pasang Papan Himbauan

“Kita rumuskan prioritas tahun 2024 itu apa, 2025 itu apa, dan insya-Allah tahun 2026 itu bisa tuntas.  Jadi bisa semboyan padi-padi-padi panen itu bisa terwujud,” sebutnya.

Sudjadi mengungkapkan bahwa persoalan banjir dan kekeringan harus disikapi secara serius karena berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Karena itu, pihaknya meminta kepada pihak-pihak terkait untuk segera melakukan langkah-langkah secara cepat dan tepat.

“Pekan depan harus sudah survei pemantapan untuk menentukan prioritas penaganan,” tandasnya.

Dion Agasi Setiabudi menyampaikan bahwa isu terkait antisipasi banjir dan kekeringan serta ketahanan pangan juga menjadi perhatian serius DPRD Purworejo. Menurutnya, Bendungan Bener yang kini masih dalam proses pembangunan perlu disambut dengan perencanaa yang matang sehingga fungsi utamanya, yakni sumber air baku dan pengairan pertanian, ddapat optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres