Wujudkan Kampus Bersinar, Polbangtan Kementan Gelar P4GN

Wujudkan Kampus Bersinar, Polbangtan Kementan Gelar P4GN

532 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) saat melakukan tes urine pada Selasa (3/10).--

MAGELANG, MAGELANG EKSPRES - Wujudkan Kampus Bersih dari Narkoba (Bersinar), Kementerian  Pertanian terus menggerakkan Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di unit pelaksana teknis pendidikan lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).

Salah satunya di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA). Sejumlah 532 mahasiswa mengikuti Sosialisasi P4GN dan melakukan tes urine pada Selasa (3/10). Hal ini untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke lingkungan sekolah.

Giat ini dilaksanakan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN. Dimana Polbangtan YOMA menyediakan dan menyebarkan informasi tentang pencegahan bahaya narkotika dan Prekursor Narkotika, serta melakukan Tes urin kepada taruna/ taruni pendidikan kedinasan.

Disebutkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo narkoba mempunyai pengaruh buruk terhadap generasi muda.

“Narkoba sangat berbahaya karena dapat merusak masa depan anak bangsa. Kita tidak mau ada narkoba beredar di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan). Narkoba harus dihindari!” tegas Mentan Syahrul.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa usaha Kementan dalam menumbuhkan banyak petani muda tidak boleh gagal karena narkoba.

“Anak - anak muda yang berada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kementan, seperti Polbangtan, PEPI, dan SMK PP sudah sepatutnya menjauhi hal-hal buruk (narkoba) seperti itu,” pesan Dedi.

Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang, Polbangtan YOMA melakukan komunikasi, diseminasi informasi, serta edukasi mengenai bahaya narkoba bagi generasi muda, utamanya di sektor pertanian.

Pasalnya, mereka menjadi generasi penerus yang menjaga ketahanan pangan nasional. Kepala BNN Kabupaten Magelang, Bogie Setia Perwira Nusa, mangatakan tantangan yang akan dihadapi ke depan berkisar pada energi dan sumber pangan.

“Di pundak kalian ada tanggung jawab besar. Karena setelah lulus, kalian akan bertugas untuk mendampingi petani dan peternak di lapangan. Untuk menjaga ketahanan pangan!”, ujar Bogie.

Mirisnya, jenis narkoba yang ada saat ini terus berkembang. Bahkan menurut Bogie, Indonesia bukan lagi menjadi tempat transit, namun sudah menjadi produsen.

“Narkoba menjadi senjata pembunuh massal. Sebab narkoba menjadi sejata handal untuk memotong generasi.”tambahnya.

Jika hal ini terjadi, Bogie menyebutkan Indonesia akan gagal mencapai bonus demografi di tahun 2045. Bahkan akan menjadi disaster demografi, dengan generasi muda yang tidak produktif.

Untuk mencegahnya, generasi muda harus berani menolak dan melapor segala jenis narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang beredar di lingkungan kampus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: humas polbangtan yoma