Festival Keadilan Magelang: Tambang Pasir Merapi Jadi Isu Utama
Tambang Pasir Merapi menjadi Isu yang diangkat di Festival Keadilan Magelang-Hendri Saputra-Magelang Ekspres
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Magelang menjadi salah satu tempat dalam rangkaian acara Festival Keadilan tahun 2023.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Social Movement Institute (SMI) berkolaborasi dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Festival Keadilan Magelang bertujuan untuk mengangkat isu-isu yang ada di masyarakat, guna mendapatkan keadilan dan perubahan yang nyata.
Festival Keadilan Magelang sendiri telah digelar di GKU Universitas Tidar pada hari Rabu, 25 Oktober 2023.
Festival Keadilan bekerja sama dengan BEM KM Universitas Muhammadiyah Magelang, BEM KM Universitas Tidar serta Sekar Sustineri.
Narasumber Festival Keadilan Magelang adalah Eko Prasetyo, Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, Dimas Bagus Arya dan mengundang tokoh-tokoh lokal.
Setelah di Magelang, Festival Keadilan akan terus mengadakan roadshow keadilan ke daerah-daerah lainnya.
Daerah tersebut seperti Purworejo, Cilacap, Purwokerto, Pati, Demak, Bandung, Tasikmalaya, Majenang, Cirebon, Jember, Banyuwangi dan Yogyakarta.
Maraknya Penambangan Pasir illegal di Merapi
Di Magelang, Festival Keadilan ini mengangkat isu-isu yang sedang berkembang saat ini. Isu-isu dimaksud di antaranya keputusan MK, kampanye di kampus, penurunan batas usia wapres, pengembangan wisata yang belum optimal dan tambang pasir Merapi.
Rambe selaku Koordinator Sekar Sustineri menjelaskan bahwa alasan mengangkat isu tambang pasir Merapi dikarenakan maraknya penambangan pasir illegal di daerah Srumbung Merapi dan banyak dampak ke masyarakat yang sudah sangat mengkhawatirkan.
“Tambang illegal, susahnya mencari air bersih, premanisme, jalanan yang rusak, banyaknya debu, menutup jalur evakuasi, krisis kesehatan menjadi salah satu alasan isu ini diangkat,” terang Rambe.
Rambe juga menerangkan bahwa mengalihkan fungsi jalur evakuasi menjadi jalur tambang suatu kesalahan yang fatal. Hal ini dikarenakan tidak pernah tahu sewaktu-waktu Gunung Merapi meletus dan erupsi lagi.
“Harapannya dengan diangkatnya isu ini di Festival Keadilan Magelang, maka akan ada gerakan-gerakan yang massive baik dari mahasiswa maupun elemen masyarakat, guna menyelesaikan permasalahan ini,” terangnya.
“Salah satu gerakan yang bisa kita lakukan adalah menggunakan sosial media, melakukan gerakan media secara bersama-sama menjadi salah satu hal yang bisa untuk terus mengungkap masalah ini,” imbuhnya. (mg6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: