RESMI! Wisata Alam Bukit Grenden Dibuka Kembali, Usung Konsep Camping Ground

RESMI! Wisata Alam Bukit Grenden Dibuka Kembali, Usung Konsep Camping Ground

Pemotongan pita pembukaan wisata Bukit Grenden oleh Prof Dr Sugiyarto MSi-Hendri Saputra/Magelang Ekspres-magelangekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -Wisata Alam Bukit Grenden ditutup karena adanya bencana alam puting beliung dan pandemi Covid-19.

Perlu diketahui bahwa bencana alam puting beliung di Wisata Alam Bukit Grenden ini terjadi pada tahun 2019 yang menyebabkan 10.000 pohon pinus tumbang dan Wisata Alam Bukit Grenden mengalami rusak parah.

Hal tersebut mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung turun drastis.

BACA JUGA:Wisata Air Terjun di Lereng Gunung Sumbing: Curug Bujet dan Sigetik jadi Curug Cantik di Kajoran Magelang

Kemudian, pada tahun 2020 hingga tahun 2022 Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai sektor mengalami penurunan khususnya sektor wisata. Sehingga, Wisata Alam Bukit Grenden juga ikut ditutup akibat adanya Pandemi Covid-19.

Tim PPK Ormawa BEM Fisipol Universitas Tidar (Untidar) bersama masyarakat setempat menginisiasi pembukaan kembali tempat wisata Bukit Grenden.

Bagus Prihaniza Aliasis selaku ketua BEM Fisipol Universitas Tidar menjelaskan bahwa wisata alam Bukit Grenden  telah resmi dibuka kembali dengan mengusung konsep Camping Ground dan pemandangan alam lereng Gunung Merbabu yang indah.

Tempat Wisata alam Bukit Grenden secara resmi dibuka kembali pada tanggal 28 Oktober 2023 oleh Prof Dr Sugiyarto MSi selaku Rektor Untidar dan Madiyono selaku Kepala Desa Pogalan.

BACA JUGA:6 Tips Saat Berkunjung ke Embung Manajar Boyolali Agar Wisata Lebih Menyenangkan

Hadir juga dalam acara berbagai pihak di antaranya Nur Rofiq SPd MPdI, MH, selaku Pembina BEM Fisipol Untidar, Kepala Dusun Grenden yakni Suripto, Sarno selaku Ketua Pengelola Wisata Grenden, Tim PPK Ormawa BEM Fisipol Untidar, Ormawa BEM Fisipol Untidar, serta mahasiswa baru Untidar sejumlah 130 orang.

Prosesi pembukaan wisata alam Bukit Grenden ini diawali dengan potong pita yang dilakukan oleh Prof Dr Sugiyarto MSi didampingi oleh Madiyono. Setelah potong pita, dilanjutkan penerbangan burung merpati.

Pembukaan wisata Bukit Grenden ini juga diisi dengan kesenian Tari Lutung dan Tari Cakilan.

Bagus menerangkan bahwa dengan dibukanya wisata Bukit Grenden ini berharap dapat meningkatkan pengunjung wisatawan lokal maupun mancanegara.

BACA JUGA:Candi Ngawen, Tempat Wisata Sejarah Gratis Alternatif Dari Candi Borobudur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres