ICMI Orda Magelang Raya Dorong Peningkatan Kemandirian Panti Asuhan
BERPOSE. Sebagian Pengurus ICMI Orda Magelang Raya dan peserta Pelatihan Manajemen Pengelolaan Panti Asuhan Yatim (PAY) dan Dhufa berpose bersama. (foto: istimewa)--
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES – Dukungan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Magelang Raya terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) terus digalakkan.
Organisasi yang pengurusnya dari Kota dan Kabupaten Magelang tersebut menggelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Panti Asuhan Yatim (PAY) dan Dhufa di Gedung Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Sabtu 18 November 2023.
Kegiatan tersebut diikuti 26 lembaga Panti Asuhan Anak Yatim dan Dhuafa wilayah setempat. Jumlah itu diseleksi dari 53 lembaga secara adminitrasi dan diperoleh 36 lembaga lolos adminitrasi.
“Dari 36 diambil 32, hadir 26 lembaga, yang saat ini dikenal sebagai LKSA,” kata Sekretaris Umum ICMI Orda Magelang Raya, Sanny Budi Tjahjono.
Dijelaskan, dalam upaya memperkuat dan meningkatkan kemandirian panti asuhan, ICMI Orda Magelang Raya meluncurkan inisiatif "Upgrading PAY: Martabat dan Kekuatan".
“Program komprehensif tersebut berfokus pada pengembangan pendekatan manajemen yang bermartabat dan kuat dalam panti asuhan. Tujuannya mewujudkan kemandirian melalui optimalisasi sumber daya yang tersedia,” jelasnya.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, dimaksudkan untuk mengubah mindset pengelolaan panti dari ‘meminta’ kepada bagaimana panti menjadi daya tarik pelaksanaan ibadah. Khususnya, perintah kepada perhatian anak yatim.
“Bagaimana memandang perintah dalam surat Al Maun tersebut menjadi kisah cinta dan peduli terhadap sesama, yang merupakan tujuan dari agama. Sehingga LKSA menjadi perhatian dan didatangi untuk melakukan kemudahan ibadah,” jelasnya.
Pelatihan tersebut dibuka Kepala Dinas PPKB dan PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi, SH,MM.
Bela menyambut baik inisiatif dari ICMI. Bahkan untuk bisa diteruskan untuk kerjasama di bidang lain. Khusus untuk LKSA ini, ditekankan pada kegiatan parenting.
“Betapa pentingnya peran orang tua, dalam mengasuh anak dan juga persiapan menjelang pernikahan,” jelasnya.
Ditekankan pada pembentukan kerangka manajemen yang cermat, memungkinkan panti asuhan memanfaatkan potensinya dan mengurangi ketergantungan pada pendanaan eksternal.
Dengan menanamkan kemandirian dalam proses manajemen, untuk tujuan menciptakan lingkungan. Panti asuhan dapat berdiri sendiri, memastikan operasional berkelanjutan bahkan tanpa ketergantungan dukungan donor terus-menerus.
“Tetapi tetap menjadi tujuan, kemudahan aghniya dalam sedekah dan menjalankan ibadah,” tandasnya.
Di sisi lain, nara sumber penggiat social dari Semarang Sri Suroto yang mengupas tuntas "Strategi Pembiayaan Kreatif/Funrising," memberikan metode inovatif untuk menghasilkan dana secara independen.
“Pendekatan serba guna ini tidak hanya menangani aspek keuangan tetapi juga mencakup strategi operasional holistik,” jelasnya.
Pedoman yang diberikan mencakup tata kelola efektif, memastikan lembaga mematuhi praktik terbaik. Akhirnya, memandu mereka menuju kemandirian.
Sanny yang mewakili Ketua umum kembali mengatakan, sudah saatnya LKSA untuk berftransformasi menjadi tempat perlindungan mandiri, melalui literasi kewirausahaan dan tata kelola yang profesional.
“Kedepan para aqhniya dan donator akan datang sendiri ke lembaga-lembaga LKSA untuk menyalurkan donasinya,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan dan workshop ini merupakan Langkah awal dalam pemberdayaan LKSA di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang. Kemudian hari akan menjadi program yang berkelanjutan.
“Kami sangat berterimakasih kepada ICMI Orda Magelang atas inisiasi kegiatan ini. Kami merasa kegiatan seperti ini akan sangat membantu kami. Kegiatan ini sebenarnya sudah lama kami impikan,” aku salah satu peserta. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: