Umat Kristiani Wonosobo Diajak Terlibat Tuntaskan PR Kabupaten

Umat Kristiani Wonosobo Diajak Terlibat Tuntaskan PR Kabupaten

GKJ. Bupati Afif bersama Forkompimda di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wonosobo, Senin (25/12). -Prokompim-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Bupati Afif Nurhidayat bersama rombongan Forkompimda ramai-ramai sambangi sejumlah gereja di Wonosobo.

Dalam kesempatan itu, ia sempat berpidato di hadapan ratusan jemaat, menyinggung PR kabupaten, Senin (25/12).

"PR kita salah satunya menuntaskan kemiskinan. Kerjasama antara pemerintah dengan umat kristiani dan seluruh masyarakat di Wonosobo harus diperkuat, untuk bersama-sama bisa menyelesaikan permasalahan daerah," dikutip dari pidato Bupati Afif pagi tadi.

BACA JUGA:KASIHAN! Gegara Tak Punya Lapangan Representatif, 7 Pebulutangkis Wonosobo Eksodus Bela Daerah Lain

Ia menyampaikan, bahwa angka kemiskinan di Wonosobo menunjukkan penurunan yang begitu signifikan. Meski tak disebutkan berapa persentase pastinya, namun yang jelas, daerah berjulukan Negeri di Atas Awan itu tak lagi berada di dasar urutan sebagai kabupaten termiskin se-Jateng.

"Saya bersyukur, atas keterlibatan umat Kristiani, Wonosobo kini peringkat ke-14 se-Jateng. Kita sudah tidak lagi di urutan terakhir," ungkapnya saat berpidato di Gereja Kristen Jawa (GKJ), Wonosobo Barat.

Selain itu, Bupati Afif juga mengimbau kepada jemaat, agar tetap hati-hati saat menggunakan jalanan padat kendaraan karena momentum Natal bersamaan dengan hari libur sekolah.

Dalam momentum perayaan Hari Natal, ia didampingi Wakil Bupati Muhammad Albar, untuk turut mengunjungi Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Katolik Santo Paulus Wonosobo.

BACA JUGA:Ini Penyebab Kemacetan Mengular di Wonosobo Momen Libur Nataru

Wabup Albar mengatakan, dalam peringatan hari-hari besar setiap agama, selalu tampak potret kerukunan umat beragama di Wonosobo. Seperti yang tercermin di perayaan Natal tahun ini.

Menurutnya, moderasi keberagaman tidak muncul atas dasar paksaan, melainkan tumbuh sebagai tradisi saling menghormati antar sesama.

"Ini sudah jadi tradisi, di acara Natal pun ada masyarakat dari agama lainnya ikut memantau kemanan di sekitaran gereja. Kami turut bahagia, ini perlu terus dijaga. Saya kira secara umum di Indonesia sudah saling toleransi," ujarnya.

Lebih lanjut, Kapolres Wonosobo AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengatakan, terdapat 2-6 personil kepolisian telah ditugaskan untuk berjaga di setiap gereja.

Rencananya, pengawasan akan digelar hingga 2 Januari 2024, melalui Operasi Lilin Candi pengamanan Nataru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres