Dulu Pakai Daging Babi Sekarang Jaminan Halal, Kelezatan Timlo Kuliner Khas Solo
Sajian Timlo Solo yang Menggoda Selera-banususanto-tangkapan layar instagram
MAGELANGEKSPRES -- Solo, kota yang dikenal dengan keindahan budayanya, juga menyimpan kelezatan kuliner yang tak kalah menarik, salah satunya adalah Timlo.
Hidangan yang telah mengakar kuat di Solo ini, bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mewakili kekayaan rasa dan warisan kuliner yang patut dibanggakan.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang kelezatan Timlo, kuliner khas Solo yang membuat lidah bergoyang.
Timlo dikenal oleh masyarakat Solo sejak abad ke - 19. Awalnya makanan ini berasal dari Tiongkok yang di jual di sekitar kawasan Pecinan Solo.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Rumah Makan di Solo yang Buka 24 Jam Tapi Harganya Murah
Nama "Timlo" sendiri mengandung sejarah panjang, berasal dari kata Belanda "timoeloer," yang artinya bubur atau sup.
Pada awalnya sajian timlo menggunakan daging babi.
Namun seiring dengan waktu kuliner ini menyesuaikan dengan masyarakat setempat khususnya sekitar Keraton Surakarta dan menggantinya dengan menggunakan daging ayam.
Rahasia kelezatan Timlo terletak pada kombinasi bahan-bahan utamanya. Telur pindang, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, bihun, irisan ati ampela, dan suwiran ayam goreng yang menciptakan paduan rasa yang luar biasa.
Bumbu rempah-rempah, seperti ketumbar, jintan, dan kapulaga, memberikan aroma khas yang memikat.
Semua bahan ini direbus bersama dengan api kecil, memungkinkan bumbu meresap dan menciptakan kuah yang kental dan lezat.
Timlo memiliki rasa gurih dan segar seperti soto, namun terdapat juga cita rasa sup yang khas didalamnya.
Cita rasa yang unik ini yang membuat sebagian orang menyebutkan bahwa timlo merupakan gabungan rasa soto dan sup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: