DPUPR Wonosobo Tanggapi Aksi Protes Warga Soal Jalan Rusak di Kalibeber

DPUPR Wonosobo Tanggapi Aksi Protes Warga Soal Jalan Rusak di Kalibeber

-AKSI. Suasana warga Kelurahan Kalibeber saat melaksanakan aksi memasang spanduk protes beberapa hari lalu. (foto: mohammad mukarom)-

 

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo menanggapi aksi protes warga yang baru-baru ini mempersoalkan jalan rusak, di ruas Kelurahan Kalibeber menuju ke Jawar, Kecamatan Mojotengah.

Kepala DPUPR, Nurudin Ardiyanto menyampaikan, Kalibeber sebagai ruas jalan strategis dengan panjang ruas 2,021 km ini sebenarnya telah mendapatkan perhatian pendanaan untuk penanganan jalan.

Akan tetapi, dari total panjang jalan tersebut baru sempat diperbaiki pemerintah sejauh 1,2 km pada tahun 2022 dan 2023. Sementara sisanya, diupayakan dapat terselesaikan sampai habis tahun 2024 ini.

“Tidak hanya pada APBD tahun 2024, pada tahun 2022 dan 2023 jalan telah ditangani sepanjang 1,2 km. Tahun ini, kami telah merencanakan penanganan tuntas pada ruas jalan tersebut,” kata Nurudin Ardiyanto, Rabu 8 Mei 2024.

BACA JUGA:38 Warga Terima SHM Tanah Pengganti Jalan Mranti dan Karangrejo

Seperti yang diberitakan, protes masyarakat itu disampaikan dengan cara memasang 20 spanduk di beberapa titik jalan. Tulisannya bermacam-macam, konotasinya menyindir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo yang sejauh ini dianggap kurang perhatian.

Terlebih, banyaknya lobang di jalan Kalibeber ini kerap menjadi petaka bagi pengendara motor, terutama ketika memasuki musim hujan. Air menggenang, sehingga sangat membahayakan untuk pengguna jalan.

 Kepala DPUPR yang akrab disapa Adin itu mengatakan, pemerintah mencoba melaksanakan program prioritas infrastruktur untuk pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan serta jembatan di Wonosobo, setiap tahunnya.

"Pemerintah sudah mencoba memikirkan itu setiap tahunnya. Bagaimana pelaksanaan program prioritas tersebut bisa cepat selesai, tuntas, masyarakat bisa menggunakan fasilitas dengan nyaman," ujarnya.

 BACA JUGA:Air Terjun Kedung Kayang Magelang: Sejarah, Rute Perjalanan, Tiket Masuk, Biaya Foto!

Wonosobo yang notabene memiliki jalan kabupaten hampir sepanjang 1.000 km, kondisi mantapnya masih berada di angka 65 persen. Sehingga disimpulkan, 35 persen atau sekitar 350 km panjang jalan sisanya, rusak ringan dan rusak berat. Salah satu lokasinya ada di ruas Kalibeber - Jawar.

Sebelumnya, Pemkab telah merogoh APBD demi pembangunan infrastruktur sebesar Rp 236 miliar pada tahun 2023 lalu. Akan tetapi peruntukannya harus menyebar dan tak hanya fokus di satu titik dalam melakukan kelaikan jalan.

Misal, sebagian anggaran diambil sekitar Rp 160 miliar atau 67,74 persen nilainya untuk penyelenggaraan jalan dan jembatan di Kabupaten Wonosobo, maka sisanya musti dibagi-bagi ke akses pembangunan lainnya.

Adin menjelaskan, keterbatasan anggaran diakui menjadi suatu kendala untuk bisa mempercepat pembangunan. Namun begitu, Wonosobo menerima Bantuan Provinsi (Banprov) hingga miliaran rupiah untuk 26 paket kegiatan di seluruh kecamatan.

BACA JUGA:658 Jamaah Calon Haji Purworejo Dilepas, Bupati Pesan Jaga Kesehatan

"Untuk anggaran pemeliharaan jalan tahun ini mendapatkan dana Rp 3,48 miliar, dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Jumlah ini menurun dari anggaran tahun lalu di angka Rp 7,54 miliar rupiah," bebernya.

Tahun ini, pihaknya tak ingin bertumpu pada APBD Kabupaten, DAK, dan Banprov saja. Pemkab tetap mengusahakan bisa menerima dana Instruksi Presiden (Inpres) demi bisa merampungkan rencana penggarapan jalan di seluruh bagian daerah Wonosobo.

"Kami berharap masyarakat dapat segera menikmati layanan jalan di ruas tersebut dengan lebih baik. Dalam tahapan pelaksanaannya tentu harus didahului dengan proses perencanaan atau survei serta pengadaan barang dan jasa," tandasnya. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: