Kasus Pelecehan Oknum Kepsek Jadi Sorotan DPRD, Dindikbud Purworejo Bakal Panggil Terduga Pelaku
BERI TANGGAPAN. Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, memberikan tanggapan atas kasus asusila dan kekerasan yang diduga dilakukan oknum Kepsek SD terhadap seorang penyanyi dangdut, kemarin.-Eko Sutopo-Magelang Ekspres
PURWOREJO, MAGELANG EKSPRES- Dugaan tindak asusila dan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang oknum kepala sekolah (Kepsek) SD di wilayah Kecamatan Grabag terhadap seorang penyanyi dangdut yang juga mantan peserta Kontes Primadona Pantura, Ester Oktavia, menjadi sorotan banyak pihak.
Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purworejo memberikan perhatian serius dan menindak tegas oknum Kepsek SD tersebut.
“Kalau memang benar pelakunya itu oknum kepala sekolah, ini harus ditindak tegas. Di ranah pidana, kita serahkan kepada yang berwajib,” kata Dion Agasi Setiabudi, Rabu (3/7).
BACA JUGA:Belasan SMP Negeri di Purworejo Masih Kekurangan Siswa
Diketahui, kasus tersebut sempat viral karena berlangsung saat live tiktok oleh pembawa acara. Dugaan tindak asusila dan kekerasan itu terjadi saat Ester Oktavia manggung dalam acara hajatan warga di wilayah Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo pada Senin (1/7) malam.
Ester mangalami pelecehan seksual dicium beberapa kali serta ditendang hingga terjatuh oleh seorang oknum Kepsek SD. Aksi nekat itu diduga dilakukan lantaran pelaku dalam pengaruh minuman keras.
Menurut Dion, jika yang bersangkutan memang benar Kepsek yang notabene ASN dan aktif di dunia pendidikan, dinas terkait harus berani melangkah.
“Kita prihatin, orang yang harus menjadi contoh dan teladan itu itu justru berlaku dengan sangat tidak hormat seperti itu,” sambung Dion yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo ini.
BACA JUGA:Ternyata Orang Yang Ngaku Korban Pelecehan di UNY Adalah Laki-laki yang Pasang Foto Perempuan
Dion menegaskan bahwa tindakan tersebut sangat mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Purworejo. Jabatan yang selama ini melekat kepada yang bersangkutan pun harus dievaluasi.
“Apabila tidak ada tindakan dari instansi terkait, ini akan menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan di Purworejo,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan kejadian tersebut melalui media.
“Secara pribadi memang belum ada laporan. Tapi otomatis saya telah mendapat laporan dari masyarakat dari media yang beredar luas,” katanya.
BACA JUGA:Sejak Pandemi, di Magelang Pelecehan Seksual Online Paling Mendominasi
Wasit menyebut, langkah selanjutnya yakni pihaknya akan memanggil yang bersangkutan. Pada prinsipnya, pihaknya mengedepankan azas praduga tak bersalah.
“Istilahnya kami tabayun dengan memanggil yang bersangkutan,” lanjutnya.
Diungkapkan Wasit bahwa Dindikbud juga sudah berkoordinasi dengan Inspektorat yang menangani masalah disiplin PNS sesuai dengan PP nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin pegawai.
“Ya kami akan segera mengundang yang bersangkutan. Kalau mediasi sudah,” ungkapnya.
Terkait dengan kejadian tersebut, Wasit selaku pimpinan tertinggi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf karena telah mencoreng nama baik Pemda Kabupaten Purworejo. Secara kelembagaan, Wasit menyayangkan kejadian tersebut.
BACA JUGA:Mensos Berikan Pendampingan dan Berikan Motivasi Anak Korban Pelecehan di Malang
Pembinaan selama inipun telah dilakukan kepada para PNS termasuk saat acara pengajian dan setiap rapat koordinasi. Wasit berharap agar kejadian seperti ini yang terakhir kali dan tidak terjadi lagi di wilayah Purworejo.
“Kami menghimbau terutama para pendidik atau guru, agar bisa menjaga sikap, etika, dan menjadi teladan bagi anak didiknya. Monggo ini sebagai evaluasi kita bersama,” tandasnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres