Polresta Magelang Kampanyekan Zero Bullying di Sekolah, Libatkan PKS

Polresta Magelang Kampanyekan Zero Bullying di Sekolah, Libatkan PKS

PKS. Wakapolresta Magelang, AKBP Imam Syafi'i mengukuhkan petugas PKS se Kabupaten Magelang, di MAN 1 Magelang.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES – Tugas utama PKS (Patroli Keamanan Sekolah) yaitu mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah.

Terutama saat menyeberangkan siswa-siswi saat berangkat maupun pulang sekolah. Hal tersebut dijelaskan Wakapolresta Magelang, AKBP Imam Syafi'i saat pelaksanaan Apel PKS di MAN 1 Magelang, Selasa (30/7).

"Berbagai pemberitaan media massa, elektronik, maupun media sosial kembali memuat topik permasalahan lalu lintas karena meningkatnya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Masalah lalu lintas telah menjadi perhatian serius pemerintah, terutama dalam menciptakan budaya tertib berlalulintas," kata Wakapolres.

BACA JUGA:Patroli Keamanan Sekolah di Wonosbo Jadi Pioner Zero Bullying

Salah satu upaya untuk membangun karakter budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini adalah melalui pendidikan formal. Jadilah pelopor keselamatan, karena keselamatan adalah yang pertama dan utama.

“Tujuan PKS sendiri adalah menumbuhkan kedisiplinan pada anak, sebab untuk menjadi PKS diperlukan kedisiplinan yang tinggi. Dengankedisiplinan tersebut, diharapkan anak juga memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk memimpin diri sendiri maupun orang lain,” lanjutnya.

Ketika siswa sudah memiliki kedisiplinan, lanjut AKBP Syafi'i maka kecil kemungkinan siswa akan melanggar tata tertib sekolah. Melalui PKS, petugas kepolisian juga bisa menjalin kedekatan dengan anak. Hal itu juga dapat membuktikan bahwa Polisi merupakan sahabat ana, sehingga anak tidak takut dengan Polisi.

“Kepada adik-adik PKS, kalian adalah orang terpilih untuk memberikan contoh atau suri tauladan dan menanamkan keamanan, kelancaran serta ketertiban berlalu lintas kepada rekan-rekannya di sekolah masing-masing,” ujar Wakapolresta.

BACA JUGA:Siswa PKS Diminta Berperan Aktif Cegah Perundungan, Polres Purworejo Luncurkan

AKBP Imam juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas maraknya perilaku menyimpang di kalangan pelajar, seperti tawuran, perusakan, bullying, dan perilaku kriminal lainnya, serta penyalahgunaan narkoba.

“Saya berharap adik-adik untuk menghindari perilaku bullying di lingkungan sekolah karena bullying adalah tindakan yang tidak baik dan dapat menimbulkan trauma bagi para korbannya,” ucapnya.

“Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Baik dengan cara memukul, menghina, atau menjahili mereka. meskipun hanya sebagai lelucon, itu adalah hal yang tidak dapat dibenarkan,” imbuhnya.

Ditegaskan, Polri hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.

Polri hadir untuk menyiapkan generasi emas yang memiliki nilai-nilai disiplin, bertanggung jawab dan kecintaan terhadap tanah air serta berwawasan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres