Implementasikan Pertanian Modern, Kementan Bersinergi dengan Pemda Sukoharjo Sambut Mahasiswa MSIB

Implementasikan Pertanian Modern, Kementan Bersinergi dengan Pemda Sukoharjo Sambut Mahasiswa MSIB

Sebanyak 88 mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) siap berpartisipasi dalam program Pertanian Modern di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah--

SUKOHARJO, MAGELANGEKSPRES - Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan dukungan dalam impelementasi program Pertanian Modern di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sebanyak 88 mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) siap berpartisipasi dalam program Pertanian Modern untuk kedaulatan pangan negeri.

Mereka datang dari 28 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dengan konsentrasi program studi pada pemberdayaan masyarakat, agribisnis, mekanisasi pertanian, agro industri, dan penyuluhan pertanian.

Diterima di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo pada Senin (23/09/2024), mereka akan berkontribusi di 7 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, yakni Weru, Tawangsari, Nguter, bendosari, Polokarto, Mojolaban, Gatak, dan Yogyakarta.

Melalui program ini, Kementan membuat target pendirian kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi.

Untuk itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian dengan pendekatan clustering dan pemanfaatan teknologi modern.

“Indonesia telah mulai mengimplementasikan konsep korporasi pertanian ini sebagai solusi strategis untuk mencapai swasembada pangan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di pasar pangan global,” papar Mentan Amran.


88 mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Polbangtan YOMA siap berpartisipasi dalam program Pertanian Modern--

Senada dengan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti bersama jajarannya tengah menggarap 11 lokasi Pertanian Modern, salah satunya Kabupaten Sukoharjo.

“Kami mengundang generasi muda untuk mengelola alsintan/alat mesin pertanian. Karena tanpa manajemen yang baik, maka alsintan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan,” jelas Idha.

Ia optimis mahasiswa yang terlibat dalam program Pertanian Modern akan mendapatkan pengalaman yang menarik.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryanto menyebutkan mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat potensi pertanian di wilayah kerjanya.

“Saat ini pertanian modern berbagis digitalisasi dan mekanisasi yang sudah dilaksanakan dalam kegiatan unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) di 7 kecamatan yang menjadi wilayah kerja dan pendampingan,“ paparnya.

Bagas mengatakan program ini sangat strategis untuk menarik generasi muda terjun ke sektor pertanian.

“Kegiatan ini bisa membangkitkan cinta pertanian bagi generasi muda milenial yang saat ini perlu ditingkatkan, karena ketahanan pangan sangat dibutuhkan di masa mendatang," kata Bagas.

Sebagai penanggung jawab lokasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), diwakili oleh Rajiman optimis program ini bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi melalui project based learning.

"Program pengawalan kegiatan terutama di kegiatan pertanian baik dari agribisnis, teknik pengelolaan mesin alsintan, dan pemberdayaan Masyarakat, hal ini sesuai dengan capaian dari mahasiswa MSIB yang nati akan melaksanakan tugas pendampingan sekaligus MBKM bagi 88 mahasiswa aktif”, pungkas Rajiman. (Osi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: