Inilah Waktu Paling Afdal Shalat Dhuha

Inilah Waktu Paling Afdal Shalat Dhuha

Inilah Waktu Paling Afdal Shalat Dhuha--

MAGELANG EKSPRES-Secara umum semua waktu yang istimewa adalah di bagian akhir. Seperti bulan Ramadhan, bagian akhir lebih afdal dibanding awal Ramadhan. Yang paling afdal tentu 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Shalat dhuha juga demikian. waktu yang paling afdal untuk Shalat dhuha  adalah ketika anak unta mulai kepanasan. Itu dalil bahwa waktu utama Shalat dhuha yang paling afdal.

Sebagaimana riwayat dari Al Qosim As Syaibani bahwasanya Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan: “Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

”Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).

BACA JUGA:Doa Pengampunan Dosa yang Diajarkan Rasulullah Setelah Shalat Dhuha, Dibaca 100 Kali

Awwabin artinya orang yang suka kembali pada aturan Allah.

Sebagian ulama mengatakan, “Shalat pada waktu ini dikaitkan dengan Awwabin karena umumnya pada waktu tersebut jiwa manusia condong untuk istirahat. Akan tetapi orang ini menggunakan waktu tersebut untuk melakukan ketaatan dan menyibukkan diri dengan melakukan shalat. Meninggalkan keinginan hati menuju ridlo Penciptanya.” (Faidhul Qadir, 4/216)

Imam An-Nawawi mengatakan, “Ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan bahwa waktu ketika matahari mulai panas adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha, meskipun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari. (Syarh Shahih Muslim, 6/30).

Waktu Mulainya Shalat Dhuha

Ada hadis yang menyebutkan waktu larangan untuk shalat.

Dari Uqbah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata,

ثَلاَثُ سَاعَاتٍ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيْهِنَّ أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيْهِنَّ مَوْتَانَا: حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ، وَحِيْنَ يَقُوْمُ قَائِمُ الظَّهِيْرَةِ حَتَّى تَمِيْلَ الشَّمْسُ، وَحِيْنَ تَضَيَّف لِلْغُرُوْبِ حَتَّى تَغْرُبَ

“Ada tiga waktu di mana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami: [1] ketika matahari terbit sampai tinggi, [2] ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir dan [3] ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim no. 1926)

Pada hadis di atas, ada dua waktu yang mengapit waktu dhuha :

1.Ketika matahari terbit sampai tinggi

Ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres