Dosen Poltekkes Keperawatan Magelang Ungkap Turunkan Stress Melalui Terapi Kognitif

Dosen Poltekkes Keperawatan Magelang Ungkap Turunkan Stress Melalui Terapi Kognitif

TERAPI. Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang, Prodi Keperawatan Magelang memberikan tips terapi kognitif kepada masyarakat, belum lama ini.-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbesar secara global dan terus meningkat. Salah satu upaya penanggulangan PTM di Indonesia adalah dengan deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat melalui program berbasis masyarakat yang bernama Posyandu.

Atas dasar itu, sejumlah Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang, Prodi Keperawatan Magelang yang tergabung dalam tim pengabdian kepada masyarakat, memberikan pembekalan kepada kader Kesehatan dalam pengendalian PTM dan layanan terapi kognitif.

Selain itu, tim pengabdian juga berupaya untuk menurunkan stress yang dialami penderita PTM di Posyandu Kabupaten Magelang.

BACA JUGA:Dosen Poltekkes Semarang Optimalisasi Peran Kader Melalui Pengabdian Masyarakat Kota Magelang

Tim pengabdi kepada masyarakat yang terdiri dari Dr Suharsono MN, Adi Isoworo SKM MPH dan Novema Ashar MTr Kep melaksanakan kegiatan dengan tujuan untuk menurunkan stress yang dialami penderita PTM.

Kegiatan ini dilakukan bersama oleh tim pengabdi dan melibatkan kader kesehatan. Langkah ini rupanya mendapat sambutan hangat para peserta.

Setelah kegiatan berakhir, para peserta mengaku terjadi penurunan masalah stress dan psikososial lainnya terutama oleh para penderita PTM.

BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Pangeran Diponegoro di Magelang, Saksi Bisu Perlawanan hingga Penangkapan Belanda

Suharsono mengungkapkan, upaya penurunan masalah psikososial perlu dilakukan dengan komprehensif tidak hanya oleh individu yang menderita PTM.

"Selain itu harus melibatkan keluarga atau caregiver yang memberikan dukungan sosial setiap hari sehingga penderita PTM tidak menjadi beban dalam mengelola penyakitnya," jelasnya, Selasa (31/12).

Menurutnya, penurunan tingkat stress pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilakukan dengan memberikan terapi kognitif dan perilaku pada penderita PTM.

"Caranya kami memberi layanan terapi kognitif dan perilaku adalah dengan cara meminta individu yang menderita PTM untuk merubah pikiran otomatis atau negatif terhadap kejadian atau peristiwa dalam kehidupannya," tambahnya.

BACA JUGA:Kementan Kenalkan Produk Wirausahawan Muda di CFD Rindam IV Diponegoro

Hal itu termasuk penyakit yang diderita dengan merubahnya menjadi pikiran yang rasional dan positif guna mencegah komplikasi penyakit yang tidak diharapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres