Memulihkan Trauma Korban Pelecehan Seksual dengan Terapi Menulis, Simak Penjelasan Ahlinya Disini

Terapi Menulis atau Expressive Writing Therapy salah satu metode dalam penanganan korban pelecehan seksual-freepik-FREEPIK
2. Mempermudah mengekspresikan diri, meningkatkan harga diri, dan kreatifitas
3. Mengurangi segala emosi yang berlebihan dan tekanan diri
4. Meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal
5. Membantu individu dalam kemampuan adaptasi masalah
Selain itu, Terapi Menulis juga ujarnya membantu penyintas mengungkapkan masalahnya tanpa harus merasa takut disalahkan oleh orang disekitarnya.
BACA JUGA:Praktisi Hukum: Ancaman Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur
Namun pada kasus pelecehan seksual, James Pennebaker dalam American Psychological Association menegaskan bahwa Expressive Writing Therapy perlu dilakukan bersama terapi oleh praktisi profesional.
Sebagaimana peran pendamping korban pelecehan selama penyembuhan melalui Expressive Writing Therapy bila melansir Jurnal Komunikasi Terapeutik: Penyembuhan Dan Pemulihan Korban Pelecehan Seksual (2022) oleh Muhammad Hilmy Aziz.
1. Law of Readiness
Dalam pemulihan korban pelecehan seksual, peran perawat atau pendamping adalah memberikan ruang lingkungan yang aman.
Seperti ketika korban mengingat peristiwa traumatisnya maka kesigapan diperlukan untuk menenangkan dan memberikan suasana yang aman guna mengurangi rasa takutnya.
2. Law of Exercise
Pendekatan kedua yaitu upaya perawat atau pendamping dalam mengubah pengalaman traumatisnya menjadi pengalaman terbaik di masa kini.
Sehingga tujuannya untuk mengubah pola hidup seseorang kearah yang lebih baik.
BACA JUGA:DPR RI Sahkan UU Kekerasan Seksual, Peradi Magelang: Kabar Baik bagi Korban Kekerasan Seksual
3. Law of Effect
Pendekatan terakhir merupakan evaluasi dari penerapan kedua pendekatan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: