Sosialisasi Anti Judol Jadi Proyek Nonfisik TMMD Sengkuyung di Kota Magelang

Sosialisasi Anti Judol Jadi Proyek Nonfisik TMMD Sengkuyung di Kota Magelang

TMMD. Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi menyerahkan secara simbolis alat TMMD di Lapangan Kwarasan, Cacaban, Magelang Tengah, kemarin.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Sosialisasi mitigasi judi online (judol) menjadi salah satu kriteria pelaksanaan kegiatan nonfisik TMMD Sengkuyung tahap 2 2025.

Program TMMD ini adalah kolaborasi antara Pemkot Magelang dengan Kodim 0705/Magelang.

Acara pembukaan secara simbolis dilaksanakan di Lapangan Kwarasan, Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Selasa, 6 Mei 2026.

BACA JUGA:TMMD Kota Magelang Selesai, Warga Terima Manfaat Proyek Irigasi

Hadir pada kesempatan itu, Sekda Kota Magelang, Hamzah Kholifi, para pejabat Kodim 0705/Magelang, Forkopimda, OPD terkait, serta masyarakat setempat.

Hamzah memberikan penghargaan yang tinggi kepada TNI, masyarakat, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan kegiatan TMMD.

Menurutnya, TMMD adalah bagian dari komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:Sinergitas TNI dan Pemerintah Kota Magelang Sukseskan Program TMMD

"TMMD Sengkuyung adalah bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat, sebagai kontribusi dalam pemerataan pembangunan dan penguatan ketahanan nasional di daerah," jelas Hamzah.

TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2025, kata dia, akan berlangsung dari 6 Mei 2025 hingga 4 Juni 2025, dengan fokus pada pembangunan talud, pemeliharaan drainase, pembangunan akses jalan, dan perbaikan pagar makam Kyai Tuksongo di Kelurahan Cacaban.

"Pembangunan ini bertujuan strategis untuk meningkatkan akses jalur pejalan kaki bagi petani yang bekerja di sawah sekitar lokasi," ujarnya.

BACA JUGA:TMMD Sengkuyung Tahap III Kota Magelang Sasar Pembangunan Fisik dan Nonfisik Di Sini

Hamzah menambahkan bahwa proyek ini juga akan memperbaiki satu-satunya akses menuju kompleks makam Kyai Tuksongo, yang sering digunakan untuk kegiatan budaya merti desa Grebeg Gule setiap Jumat Pon bulan Besar (Dzulhijah).

Hamzah juga menekankan bahwa TMMD Sengkuyung adalah momen untuk memperkuat nilai gotong-royong di tengah perubahan sosial budaya saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres