Kemenag Prediksi 100.000 Umat Buddha Datangi Candi Borobudur Saat Puncak Waisak

Kemenag Prediksi 100.000 Umat Buddha Datangi Candi Borobudur Saat Puncak Waisak

PENANAMAN POHON. Dirjen Binmas Buddha, Kementerian Agama menggelar bakti sosial dan ekoteologi dengan melakukan penanaman pohon jelang Hari Raya Waisak.-IST-MAGELANG EKSPRES

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) RI memprediksi sekitar 100.000 penganut Buddha akan memenuhi Candi Borobudur, Kabupaten Magelang pada saat puncak perayaan Waisak, Senin, 12 Mei 2025.

Untuk menjaga keutuhan struktur candi dan keselarasan dalam beribadah, khususnya di Zona 1 Candi Borobudur, jumlah pengunjung akan dibatasi sekitar 5.000 orang.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama RI, Supriyadi mengungkapkan bahwa perayaan Waisak kali ini disajikan dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan perayaan sebelumnya.

BACA JUGA:Rumah Produksi Gula Aren di Temanggung Terbakar Saat Ditinggal Sholat, Kerugian Capai Rp25 Juta

Ditjen Binmas Buddha, kata dia, cenderung lebih memprioritaskan aksi inisiatif sosial dan ekoteologi.

"Beragam inisiasi sosial dan ekoteologi berlangsung selama sebulan dan sudah kami mulai sejak 11 April 2025 lalu," ujar Supriyadi, Kamis, 8 Mei 2025.

BACA JUGA:Usai Dikremasi, Abu Jenazah Konglomerat Murdaya Poo Dibawa ke Candi Borobudur Saat Waisak

BACA JUGA:Candi Borobudur Magelang Bakal Jadi Pusat Perayaan Waisak Lagi, Dihadiri Sekitar 40.000 Umat Buddha

Menurutnya, kedua kegiatan inisiatif tersebut, agar makna Waisak tidak hanya dirasakan bagi umat saja.

Lebih dari itu, seluruh rangkaian kegiatan adalah aplikasi Asta Program Prioritas Menteri Agama Nasaruddin Umar.

"Tahun ini tema hari raya Waisak adalah Tingkatkan pengendalian diri dalam kebijaksanaan mewujudkan perdamaian dunia. Ini selaras dengan Asta Program," jelasnya.

BACA JUGA:Walikota Damar Prasetyono Minta Dinas Pendidikan Bisa Contoh SMP Mutual Kota Magelang

Ia menjelaskan serangkaian aktivitas dari Ditjen Binmas Buddha yang meliputi penghayatan Dhamma, ekoteologi, serta kegiatan sosial yang dilakukan selama sebulan, sudah dimulai sejak 11 April 2025.

"Penghayatan Dhamma dalam periode sebulan ini meliputi Pembacaan Paritta di Vihara, Cetiya, dan Kampus, pembacaan Dhammapada, gerakan Vikala Bhojana, gerakan Atthasila pada hari Uposatha, serta Dhamma Talk," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres