Rekayasa Laporan Keuangan, Krisis Moral yang Senyap

Rekayasa Laporan Keuangan, Krisis Moral yang Senyap

Ruth Soraya Haumahu adalah Mahasiswi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta-DOKUMEN PRIBADI-MAGELANG EKSPRES

MAGELANGEKSPRES.ID - Di balik pertumbuhan ekonomi dan geliat investasi, ada ancaman senyap yang patut diwaspadai yakni rekayasa laporan keuangan. Praktik ini bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan persoalan etika yang merusak kepercayaan publik dan kelangsungan bisnis.

Laporan keuangan adalah alat komunikasi utama perusahaan. Saat data dimanipulasi, seluruh pengambilan keputusan menjadi cacat. Publik dirugikan. Investor tertipu. Reputasi perusahaan terancam runtuh.

Di Yogyakarta, yang tengah tumbuh sebagai kota bisnis dan teknologi, isu ini makin relevan.

Persaingan ketat dan tekanan untuk tumbuh cepat kerap mendorong manajemen mencari jalan pintas. Salah satunya lewat rekayasa angka.

Secara etis, praktik ini sulit dibenarkan. Dari perspektif utilitarian, mungkin ada manfaat jangka pendek, misalnya naiknya nilai saham atau kepercayaan investor.

Namun dalam jangka panjang, kerugian jauh lebih besar. Kredibilitas hilang, bahkan bisa memicu kebangkrutan.

BACA JUGA:Etika Bisnis dan Jerat Pungli di Destinasi Wisata

Teori keadilan John Rawls menggarisbawahi pentingnya akses informasi yang setara.

Rekayasa laporan keuangan justru menciptakan ketimpangan, menguntungkan segelintir orang dan merugikan banyak pihak.

Hal ini juga melanggar hak dasar masyarakat untuk mendapatkan informasi yang jujur.

Lebih jauh, praktik ini menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap pemangku kepentingan.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dilihat dari Teori Etika Bisnis

Tidak ada empati terhadap investor kecil, karyawan, atau mitra usaha yang menggantungkan keputusan pada informasi keuangan perusahaan.

Dalam konteks keberlanjutan, rekayasa laporan mengancam tiga pilar utama antara lain keuntungan, manusia, dan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: