Peninggalan Romo van Lith di Muntilan Magelang, Salah Satunya Berdiri Sejak Era Hindia Belanda

KOLESE XAVERIUS. Sejak era Hindia Belanda, seorang pastor bernama Romo van Lith tidak terlepas dari kontribusinya dalam menyebarkan agama Katolik di wilayah Jawa khususnya Muntilan [email protected]
MAGELANGEKSPRES.ID - Kecamatan Muntilan tidak terlepas dari perjalanan agama Katolik di Magelang.
Khususnya sejak era Hindia Belanda, seorang pastor bernama Romo van Lith tidak terlepas dari kontribusinya dalam menyebarkan agama Katolik di wilayah Jawa khususnya Muntilan Magelang.
Untuk itu berikut peninggalan bersejarahnya yang masih dapat dijumpai hingga kini.
BACA JUGA:Mengenal Peninggalan Belanda di Secang Magelang sejak Era Hindia Belanda
Peninggalan Romo van Lith di Muntilan
1. Katholieke Kweekschool
Kisah yang melekat dengan Muntilan di era Hindia Belanda adalah saat didirikannya sekolah guru oleh Gereja Katolik yang lekat dengan Romo van Lith asal Belanda.
Kontribusi Romo Van Lith tidak terlepas dari dunia pendidikan khususnya pada Katholieke Kweekschool di Muntilan.
Melansir Kota Toea Magelang, di tahun 1911 Kweekschool ikut mendirikan Seminari atau lebih dikenal dengan Kolese Xaverius sebagai sekolah calon pastor agama Katolik pertama di Indonesia.
Akan tetapi pada tahun 1927, Seminari Muntilan digabungkan dengan Seminari Kecil di Yogyakarta yang pada tahun 1941, Seminari dipindahkan kembali di Mertoyudan, Magelang hingga saat ini.
2. Museum Misi Muntilan
Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner (MMM PAM) berada diantara kawasan Gereja Santo Antonius serta Sekolah Pangudi Luhur Van Lith.
Berdirinya peninggalan bersejarah tersebut tidak terlepas dari tokoh Frans van Lith atau lebih akrab dikenal sebagai Romo van Lith.
BACA JUGA:4 Fakta Unik Kecamatan Muntilan Magelang, Ternyata Nama Aslinya Mount Land, Kok Bisa?
Pada tahun 2004, Museum Misi Muntilan diresmikan oleh Uskup Agung Semarang, Monseignor Ignatius Suharyo yang bertujuan untuk menjelaskan sejarah tentang Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang.
Oleh sebabnya, museum ini berisi berbagai peninggalan kekatolikan seperti lonceng gereja, peralatan misa, jubah, dan peninggalan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: