Pesan Gubernur, Bangun Jawa Tengah Tak Bisa Sendiri-sendiri

Pesan Gubernur, Bangun Jawa Tengah Tak Bisa Sendiri-sendiri

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi membuka kegiatan Manunggal Leadership Retreat bertajuk Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah di Lapangan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Selasa (10/6).-IST-MAGELANG EKSPRES

SEMARANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi membuka kegiatan Manunggal Leadership Retreat bertajuk Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah di Lapangan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Selasa (10/6).

Luthfi menegaskan pentingnya gotong-royong dan sinergi antarinstansi dalam membangun daerah.

"Membangun Jawa Tengah ini tidak bisa sektoral, tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada sinergi, kolaborasi. Yang paling penting ada nafas kebersamaan," tegas Luthfi di hadapan 438 peserta yang hadir.

BACA JUGA:Sapi Kurban Bangkit Setelah Disembelih di Klaten, Haramkah Dagingnya?

Retret kepemimpinan ini diikuti oleh wakil bupati dan walikota, direktur utama BUMD, pejabat OPD, administrator, hingga analis kebijakan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari pengembangan kompetensi ASN sebagaimana diatur dalam PP Nomor 11 Tahun 2017.

Selama kegiatan, peserta tak hanya menerima materi, namun juga ditantang untuk melakukan aksi nyata di lapangan.

BACA JUGA:Tol Semarang-Demak Seksi 1 Jadi Harapan Baru Atasi Rob dan Banjir di Pesisir Utara

Materi pelatihan disusun bersama Lemhannas RI dan diisi narasumber dari Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK, Kejaksaan Tinggi, hingga tokoh agama dan widyaiswara BPSDMD Jateng.

"Pelatihan ini mencakup 36 jam pembelajaran bagi eselon II dan III. Ini juga jadi cara kita memperkuat merit sistem dan profesionalisme birokrasi," ungkap Luthfi.

Menurutnya, Jawa Tengah harus bisa menjadi model daerah yang punya arah pembangunan jelas, terukur, dan selaras dengan Asta Cita Presiden RI.

BACA JUGA:Tol Semarang-Demak Seksi 1 Rampung 2027, Jadi Tanggul Laut Rp10,9 Triliun

Ia menyebut Pemprov Jateng saat ini sudah menyiapkan 136 program, terdiri dari 11 program prioritas, 22 program intervensi, 61 aksi, dan 42 program taktis.

"Semua ini ujung-ujungnya untuk pelayanan publik yang lebih baik, pemerintahan yang bersih, dan percepatan pembangunan yang berdampak," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres