Lulusan Kejar Paket B PKBM Taman Dewanta Raih Beasiswa SMA ke Kairo Mesir

Lulusan Kejar Paket B PKBM Taman Dewanta Raih Beasiswa SMA ke Kairo Mesir

Jibril dan Direktur PKBM Taman Dewanta Ngablak Zaenal Afifudin saat ditemui Magelang Ekspres membahas soal beasiswa pendidikan hingga ke Mesir, Selasa 10 Juni 2025.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

NGABLAK, MAGELANGEKSPRES.ID - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Taman Dewanta sukses mengantarkan 2 alumninya hingga mendapatkan beasiswa ke Kairo, Mesir.

Kedua siswa yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan belajar setara SMA di Kairo, Mesir yakni Samudra Jibril (16) dan Hamzah Abdul Aziz (16).

Jibril mengaku bersyukur atas kesempatan belajar dan beasiswa yang diberikan kepadanya.

BACA JUGA:Mengenal PKBM di Muntilan Magelang yang Kerap Dikunjungi Tamu Mancanegara untuk KKN

“Alhamdulillah, ini jawaban dari doa yang sudah lama saya panjatkan. Juga doa dari orang tua, guru-guru, dan dukungan dari banyak orang,” ujarnya saat diwawancarai Magelang Ekspres usai pengumuman kelulusan, Selasa 10 Juni 2025.

Remaja asal Probolinggo, Jawa Timur tersebut diketahui telah menimba ilmu di Pondok Pesantren An-Nahl, Grabag, selama tiga tahun terakhir.

Kemudian, Jibril melanjutkan belajar dalam program Paket B di PKBM Taman Dewanta, Keditan, Ngablak, Kabupaten Magelang.

BACA JUGA:PKBM Griya Krincing Gelar Diskusi Pendidikan, Titik Beratkan Pengamalan Pancasila

Perjalanan Jibril menuju beasiswa ke Kairo bermula setelah ia menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an dalam satu majelis pada 28 Mei 2025 yang lalu.

Atas prestasinya tersebut, mudir (pimpinan) pondok kemudian merekomendasikan Jibril untuk mendaftar ke program pendidikan di Mesir melalui relasi yang dimiliki.

“Setelah saya lulus hafalan, saya dipanggil mudir. Ternyata beliau punya saluran ke Mesir dan langsung mendaftarkan saya bersama satu teman saya,” jelas Jibril.

BACA JUGA:Tiga Guru Korban Selamat Laka Maut Kalijambe Bakal Diberi Beasiswa Rp12 Juta

Jika tidak ada perubahan, keberangkatannya dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang.

Saat ditanya soal suka duka selama belajar di pondok, Samudra Jibril mengaku tantangan terbesar adalah menjaga hafalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres