Ratusan Jemaat Ikuti Kirab Unduh-Unduh GKJ Mertoyudan, Wujud Syukur atas Hasil Kerja dan Usaha

Ratusan Jemaat Ikuti Kirab Unduh-Unduh GKJ Mertoyudan, Wujud Syukur atas Hasil Kerja dan Usaha

UNDUH-UNDUH. Ratusan jemaat GKJ Mertoyudan, memadati area gereja dalam perayaan Kirab Unduh-Unduh, Minggu 6 Juli 2025.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

MERTOYUDAN, MAGELANGEKSPRES.ID - Ratusan jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Mertoyudan, cabang Pandansari, Kabupaten Magelang, memadati area gereja dalam perayaan Kirab Unduh-Unduh yang digelar Minggu 6 Juli 2025.

Kirab Unduh-Unduh adalah perayaan tahunan yang berakar dari tradisi syukur petani atas hasil bumi ini dikemas dalam rangkaian kegiatan kirab, ibadah, lelang hasil bumi, hingga pentas seni.

Ketua Panitia Kirab Unduh-Unduh, Wardoyo menjelaskan, acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Pentakosta dalam kalender gereja.

BACA JUGA:Gereja se-Kevikepan Kedu Peringati Hari Pangan dengan Bazar Hasil Bumi

“Unduh-Unduh itu wujud syukur manusia atas karunia Tuhan. Awalnya dari para petani atas hasil bumi, tapi sekarang meluas, bisa dimaknai para pekerja, pengusaha, siapa pun yang ingin bersyukur atas hasil jerih payahnya,” ujarnya.

Perayaan tahun ini sempat dijadwalkan pada 29 Juni, namun diundur sepekan karena bertepatan dengan kegiatan keagamaan lain di lokasi yang sama.

“Akhirnya kami gelar hari ini. Malah jadi momen gotong royong, karena warga gereja juga ikut kerja bakti sebelumnya,” imbuhnya.

BACA JUGA:Ratusan Umat Katolik Gereja Santo Antonius Padua Muntilan Gelar Misa Live Streaming Bersama Paus Fransiskus

Wardoyo menuturkan, Kirab Unduh-Unduh diikuti oleh 14 kelompok jemaat yang membawa hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, hingga hewan ternak.

Hasil-hasil tersebut kemudian dilelang usai ibadah singkat di halaman gereja.

“Yang dilelang itu macam-macam, ada ayam, sayuran, dan lain-lain. Itu bentuk usaha nyata dari jemaat. Hasil lelangnya kami gunakan sebagai persembahan gereja,” jelas Wardoyo.

BACA JUGA:RTQ MAJT An-Nuur Gelar Festival Muharram 1447 H, Ratusan Santri Ramaikan 6 Cabang Lomba

Tak hanya dilelang, Wardoyo mengatakan, sebagian hasil bumi juga dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Setelah lelang, acara dilanjutkan dengan pentas seni juga beragam penampilan kesenian rakyat seperti gedruk, topeng ireng, dan warokan dari Kecamatan Pakis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres