Hanya Dapat 1 Murid, Tiga SD Negeri di Temanggung Krisis Siswa Baru

Hanya Dapat 1 Murid, Tiga SD Negeri di Temanggung Krisis Siswa Baru

Sejumlah siswa SD di salah satu SD di Kecamatan Temanggung saat mengikuti pelajaran tambahan dari Kodim 0706 Temanggung. -Setyo Wuwuh-

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Fenomena krisis murid baru terjadi di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten TEMANGGUNG.

Dari ratusan SDN yang ada, tercatat tiga sekolah hanya mendapat satu pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026.

Manajer PPDB Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Temanggung, Isro Hendar Saputro, mengungkapkan tiga sekolah tersebut adalah SDN Pengilon di Kecamatan Bulu, SDN 1 Butuh di Kecamatan Temanggung, dan SDN Tegalurung, juga di Kecamatan Bulu.

"Ketiga sekolah itu sampai penutupan pendaftaran hanya menerima satu calon siswa," jelas Hendar, Kamis, 26 Juni 2025.

BACA JUGA:200 Paket Sembako Murah Ludes dalam Sejam, Polres Temanggung Gelar Bazar HUT Bhayangkara

Tak hanya itu, sejumlah sekolah lain pun mengalami kondisi serupa dengan jumlah siswa baru di bawah lima orang.

Beberapa di antaranya adalah SDN Mrangen Tengah (4 siswa), SDN Kemiriombo (2 siswa), SDN Karang Seneng (2 siswa), SDN Bagusan (3 siswa), dan SDN 1 Klepu (3 siswa).

Menurut Hendar, minimnya pendaftar disebabkan oleh beberapa faktor.

Di antaranya adalah masih adanya stigma sekolah favorit di masyarakat, serta lokasi sejumlah SDN yang terlalu berdekatan, sehingga calon siswa cenderung terkonsentrasi di satu sekolah.

"Kami juga melihat adanya pergeseran pilihan orang tua yang kini banyak beralih ke sekolah swasta berbasis agama, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI)," tambahnya.

BACA JUGA:Pemkab Temanggung Sediakan Rumah Singgah Gratis di Yogyakarta dan Semarang untuk Warga Kurang Mampu

Sementara itu, di sisi lain, ada sekolah yang mampu menampung hingga dua rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 28 siswa, namun hanya memperoleh sedikit pendaftar.

Menanggapi kondisi ini, Dindikpora Temanggung tengah mengkaji solusi jangka panjang, salah satunya adalah opsi regrouping atau penggabungan sekolah.

Meski demikian, keputusan tersebut belum bisa diambil dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait