Harga Tembakau Anjlok di Bawah Rp50 Ribu, Petani Wonosobo-Temanggung Terancam Rugi

Harga Tembakau Anjlok di Bawah Rp50 Ribu, Petani Wonosobo-Temanggung Terancam Rugi

MENJEMUR. Sejumlah petani tembakau sedang menjemur tembakau rajangan di tempat terbuka di Kecamatan Bulu Selasa kemarin. -SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID Musim panen raya 2025 belum membawa senyum bagi petani tembakau.

Harga jual tembakau rajangan kering masih bertahan di bawah Rp50 ribu per kilogram.

Kondisi ini membuat banyak petani menjerit, karena biaya tanam hingga panen melonjak tinggi.

BACA JUGA:Petani Temanggung Gelisah, Pabrikan Belum Beli Tembakau Kemloko di Penghujung Agustus

Arif, petani asal Kecamatan Kretek, Wonosobo, mengaku harga tersebut jauh dari kata menguntungkan.

“Kalau masih di bawah Rp50 ribu jelas belum untung, sekarang semua kebutuhan tanam mahal,” keluhnya saat ditemui di sela menjemur tembakau, Selasa (26/8).

Menurut perhitungannya, harga ideal agar petani bisa meraih keuntungan minimal 10–20 persen adalah Rp75 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Gudang Garam Stop Beli Tembakau Temanggung, Petani Panik Jelang Panen Raya 2025

Pasalnya, biaya tanam tembakau per hektare kini mencapai Rp55–60 juta.

Angka itu sudah termasuk pengolahan tanah, pupuk kandang maupun pupuk kimia, hingga perawatan.

Belum lagi, ada tambahan biaya penjemuran. Di wilayah Wonosobo, intensitas matahari kurang maksimal, sehingga petani terpaksa menjemur tembakaunya ke Kabupaten Temanggung.

BACA JUGA:Harga Tembakau Temanggung 2025 Belum Ditetapkan, PT Djarum Sudah Siap Serap 6.000 Ton

“Sekali jemur, biaya angkut dan sewa tempat bisa mencapai Rp150 ribu per keranjang,” jelas Arif.

Keluhan serupa disampaikan Waluyo, petani lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait