Bentuk Paguyuban Mi Ongklok

Bentuk Paguyuban Mi Ongklok

WONOSOBO – Sedikitnya 38 pedagang mi ongklok keliling di wilayah Wonosobo mengikuti Rapat Koordinasi pedagang (Paguyuban) Mi Ongklok Wonosobo untuk mendukung program Cagar Kuliner Wonosobo,di Wonosobo Creative Hub Mendolo kemarin (12/9). “Inisiatif dari mas Desta penemu mi ongklok Instan yang juga mendukung gagasan Cagar Kuliner ini diharapkan bisa menaungi para pedagang mi ongklok keliilng yang juga didampingi Dinas Parisiwata dan Kebudayaan. Pedagang mi ongklok adalah pejuang ekonomi yang memberi andil besar dalam menjaga dan melestarikan kuliner khas sebagai icon wisata di Wonosobo,” ungkap Sigit Budi Martono, penggagas Cagar kuliner. Menurut Tono, kedepannya perlu dibuat gerobak mi ongklok khas sebagai daya tarik wisata dan memunculkan rasa bangga pelaku usaha untuk terus eksis dan berkembang. Hal itu ditanggapi Desta Hatmoko selaku penggagas paguyuban bernama Saba Kamulyan itu. ”Dengan adanya paguyuban diharapkan bisa meningkatkan penghasilan pedagang mi ongklok keliling. Mi ongklok perlu segera dipatenkan sebagai kuliner khas milik Wonosobo,” ungkap Desta. Sementara itu, Kepala Disparbud, One Andang menilai paguyuban sangat mendukung adanya pelestarian kuliner lokal itu. Disparbud juga mendukung adanya paguyuban mi ongklok dan berkomitmen memfasilitasi kebutuhan dalam memajukan paguyuban. Paguyuban dibentuk untuk memudahkan koordinasi dlm membranding mie ongklok sebagai ikon kuliner lokal. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mensupport paguyuban termasuk membantu membuat gerobag khas mi ongklok. Ini juga untuk terus menjaga semangat kebersamaan demi meningkatkan kesejahteraan dan ikut memajukan pariwisata di Wonosobo,” ungkap Andang. Bahkan pekan depan, akan diadakan peresmian paguyuban pedagang mi ongklok sebagai laskar caga kuliner oleh gubernur ganjar di agenda Festival Kuliner dengan eribu cup mi ongklok gratis pada event festival 22 September. “Kami akan melibatkan 22 pedagang mieongklok keliling atau 22 gerobag dan juga mengenalkan paguyuban ini. Kami berharap dengan adanya paguyuban bisa membuat pedagang lebih sejahtera dan disediakan tempat mangkal yang aman, selain juga masalah harga yang agar menjadi pertimbangan bersama,” ungkap Rahmat, pedagang senior asal Jaraksari. (win)    

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: