Dibantu CSR BNI Wonosobo, Program Jambanisasi Lampaui Target
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pemerintah Kecamatan Kepil terus menekan tingginya angka buang air besar sembarang (BABS). Pasalnya hingga saat ini jumlah BABS masih pada angka 50 persen sehingga berbagai langkah sinergi ditempuh untuk menekan angka tersebut. “Target 2020 kita bebas ODF. Kami optimis, karena bermunculan desa yang menyusun rencana serta berkomitmen kuat menekan tingginya jumlah BABS,” ungkap Camat Kepil Miswari kemarin di acara germas di halaman Balai Desa Gadingrejo Kepil. Beberapa desa sudah mulai menginsiasi program jambanisasi. Diantaranya, membuat program sicemplong atau arisan untuk membuat jamban. Di sisi lain kepala desa juga sudah berkomitmen untuk menekan angka. “Kampanye BABS itu kita kolaborasikan dengan program hidup bersih dan sehat sehingga tidak hanya jamban tapi juga pola makan dan menjaga kebersihan yang lain,” katanya. Sementara itu, Danramil Kepil Kapten Inf Sugeng Haryanto mengemukakan, dukungan terhadap upaya menekan angka BABS terus dilakukan. Apalagi Dandim 0707 menjadi ketua Satgas Sanitasi. Baca Juga Polres Wonosobo Musnahkan 1.233 Botol Miras Hasil Operasi Miras “Kita bekerjasama dengan berbagai pihak, pemerintah desa, ormas dan juga mengelola CSR dari BNI dalam membantu warga Kepil membuat jamban. Hasilnya kita bisa menekan angka BABS cukup signifikan, bahkan lampaui target” ucapnya. Menurutnya, personil Kodim proaktif melakukan sosialisasi terhadap pentingnya jambanisasi serta merealisasikan pembuatan jamban sehat bagi setiap keluarga. Perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pencampaian jambanisasi di Wonosobo. Sedangkan Kepala BNI Cabang Wonosobo Yusuf Kurniawan mengemukakan, pihaknya akan terus andil dalam wujudkan Kabupaten Wonosobo bebas Open Defecation Free (ODF). Komitmen dalam mendorong wujudkan bebas ODF salah satunya diwujudkan melalui bantuan stimulus CSR di Kecamatan Kepil sebanyak Rp200 juta. “Pada awalnya bantuan tersebut diharapkan untuk 345 kepala keluarga. Namun, berkat respon positif masyarakat juga hasil sinergi antara Kodim 0707 Wonosobo, PMI, Dinas Kesehatan dan berbagai stakeholder lainnya mencapai 607 kepala keluarga,” bebernya. Menurutnya, sinergi kuat antara berbagai stakeholder yang ada, menghasilkan output yang sangat positif atau 175,9 dari rencana yang meilputi desa Rejosari, Desa Manggis, Desa Jolontoro, dan Ponpes Berbaur Sapuran. “Peresmian secara simbolis memang sengaja dilakukan di Desa Gadingrejo karena pencapaiannya sangat sukses yaitu 256 persen,” ujarnya. Baca Juga Jelang Nataru, Polres Purworejo Musnahkan Ribuan Botol Miras Pemberian bantuan melalui CSR ini merupakan salah satu wujud kepedulian BNI terhadap kesejahteraan pembangunan dan pengembangan masyarakat Kabupaten Wonosobo. Dengan adanya bantuan tersebut, katanya diharapkan dapat mensukseskan upaya pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk mewujudkan Kabupaten Wonosobo Bebas ODF tahun 2020. “Kita berharap komitmen dalam mendukung pemerintah daerah mewujudkan kesejahteraan tersebut dapat menular BUMD maupun BUMN yang ada di Wonosobo. Sehingga dapat menjadikan stimulus mewujudkan Wonosobo bebas ODF di tahun 2020 mendatang,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
