UNIMMA Tampilkan Inovasi Riset di Kedu Innovation Expo 2025 Magelang

UNIMMA Tampilkan Inovasi Riset di Kedu Innovation Expo 2025 Magelang

Pengunjung stand UNIMMA di Kedu Innovation Expo 2025-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.IDUniversitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menghadirkan beragam temuan riset dan produk pengabdian dalam Kedu Innovation Expo 2025 yang digelar LPPM Universitas Tidar.

Pameran dua hari pada Rabu-Kamis (19-20/11) di halaman Gedung FISIP Universitas Tidar itu mengusung tema “Inovasi Lokal, Dampak Global: Mendorong Kemajuan Daerah Melalui Kolaborasi Akademik”.

Keterlibatan UNIMMA menjadi cerminan komitmen kampus dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan industri, pemerintah daerah, dan masyarakat.

BACA JUGA:UNIMMA Kantongi Dua Sertifikasi ISO, Standar Mutu Pendidikan Dikenal Dunia

Expo tersebut menghadirkan kampus-kampus se-Karesidenan Kedu sebagai ruang kolaborasi untuk menghadirkan karya, memperluas peluang hilirisasi, dan membuka kerja sama berkelanjutan.

Dalam ajang itu, UNIMMA menampilkan deretan inovasi unggulan, mulai dari Lintari (salep herbal pereda nyeri), Katrina (salep perawatan luka), Growmuno (makanan pendamping ASI), hingga olahan jamu.

Produk pengabdian masyarakat juga dihadirkan, seperti olahan kering pepaya dari Sumberarum Tempuran, nugget lele dari Sawangan, serta Bocari (Botol Cahaya Matahari), yakni alat pemanfaatan cahaya matahari yang dikembangkan di Boyolali.

BACA JUGA:KMI Expo 2025 Cetak Ribuan Wirausaha Muda Linier dengan Visi Kota Magelang

Selain produk fisik, UNIMMA membawa katalog inovasi yang memuat beragam karya yang tidak dapat dipamerkan secara langsung, antara lain alat perajang kripik paru, mesin penghalus dan peruncing tusuk sate, portable cooling unit, platform metaverse, hingga sistem deteksi jenis sampah daur ulang.

Ketua LPPM UNIMMA, Dr Retno Rusdjijati MKes menilai expo ini menjadi momentum penting untuk memperluas kebermanfaatan inovasi kampus.

"Melalui expo ini, kami ingin memperkenalkan produk-produk hasil riset dan pengabdian UNIMMA kepada masyarakat luas. Harapannya, karya-karya inovatif ini membuka peluang kolaborasi dan pengembangan lebih lanjut. Termasuk produk masyarakat dampingan yang hari ini mulai memiliki nilai tambah," ujarnya.

BACA JUGA:Resmikan Pasar Tematik Di Parigi Moutong, Kemenkop Dorong Pengembangan Ekonomi Lokal Lewat Koperasi

Dr Retno menambahkan UNIMMA terus menguatkan budaya riset aplikatif yang selaras kebutuhan lapangan.

"Kami di LPPM memastikan inovasi tidak berhenti sebagai laporan penelitian. Kegiatan seperti ini mempertemukan para inovator dengan pihak yang dapat memanfaatkan dan mengembangkan produk secara berkelanjutan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait