Warga Tionghoa di Magelang Mulai Bersihkan Rupang Jelang Imlek

Warga Tionghoa di Magelang Mulai Bersihkan Rupang Jelang Imlek

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Berbagai kegiatan dilakukan warga Tionghoa menjelang perayaan Imlek 2571. Akhir pekan lalu, mereka bergotong-royong membersihkan patung dewa dan dewi atau kimsin, di Kelenteng Liong Hok Bio, Kota Magelang. Perayaan tahun baru Imlek 2571 jatuh pada Sabtu (25/1) mendatang. Sehari sebelumnya, 24 Januari, atau malam perayaan imlek seluruh umat Tri Dharma akan melakukan sembahyang bersama. Karena itu, ritual bersih-bersih dan penyucian patung dilaksanakan satu minggu sebelumnya. Ketua Yayasan Tri Bhakti, Paul Candra Wesi Aji mengatakan, usai sembahyang umat mulai menurunkan satu per satu rupang dari tempat ke meja yang telah dipersiapkan. Sebelum melakukan bersih-bersih dan penyucian, umat Tri Dharma melakukan doa sembahyang pada pagi harinya. Pada sore harinya baru melakukan ritual bersih-bersih kelenteng. Pria yang akrab disapa Awe ini menjelaskan bahwa saat sembahyang itu tujuannya adalah untuk mengantarkan dewa-dewi ke langit untuk menuju ke nirwana. Baca Juga Pemkab Purworejo Siapkan Pendampingan Korban Keraton Agung Sejagad Kelenteng Liong Hok Bio menjadi tuan rumah karena menjadi tempat persemayaman Dewa Bumi. Total ada 13 rupang yang dibersihkan dengan cara disikat maupun dibersihkan dengan kain yang lembut. Satu per satu, rupang tersebut diturunkan dari altar, kemudian dibersihkan. Rupang itupun dikembalikan pada tempatnya bersamaan dengan dilakukan sembahyang. ”Kami mengantar Dewa Dapur untuk melaporkan ke Yang Kuasa di atas untuk biasanya melaporkan semua tindak tanduk dari manusia yang di bumi. Kalau ada yang kurang bener, ya mungkin terus diberi hukuman atau apa, tapi pada umumnya kita baik-baik,” ujarnya. Dia menjelaskan, sebelum prosesi ini, umat melakukan sembahyang punggahan di mana Dewa Dapur melaporkan segala tindakan manusia selama setahun. Seluruh rupang lantas dikembalikan ke tempat semula, sembari menyediakan ragam persembahan mulai buah-buahan, kue, dan sebagainya. ”Kepercayaan kami tanggal itu (H-7), Dewa Dapur naik melaporkan segala tindakan manusia di atas,” ujarnya. Kegiatan bersih-bersih rupang tersebut dilakukan setahun sekali menyambut Tahun Baru. Diharapkan dalam shio tikus logam ini kehidupan yang lebih baik. ”Jadi saya kira juga seperti tradisi agama lain pun kalau tahun baru mestinya pada bersih-bersih. Iya, semuanya bersih. Ini harapannya untuk perdagangan dan hari ini lebih baik daripada tahun-tahun yang akan datang, cuman ada yang shio-shio agak pantangan untuk shio ini juga harus hati-hati saja,” tuturnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: